Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Penegakan Hukum

Negara Tidak Boleh Kalah dari Perampok Uang Rakyat

Foto : ISTIMEWA

BADIUL HADI Manajer Riset Seknas Fitra - Secara prinsip, negara tidak boleh kalah dengan para pelaku kejahatan, karena kasus penggelapan uang publik ataupun korupsi itu dampaknya ke masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Taipan properti Vietnam, Truong My Lan, menghadapi tuntutan hukuman mati dalam persidangan yang dimulai Selasa (5/3) atas dugaan penggelapan dana sebesar 12,5 miliar dollar Amerika Serikat (AS), setara dengan hampir 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu pada 2022. Skandal itu menjadi kasus penipuan keuangan terbesar di Vietnam yang pernah tercatat.

Dikutip Associated Press (AP) News, pimpinan perusahaan real estat Van Thinh Phat (VTP) berusia 66 tahun itu diduga menggunakan ribuan "perusahaan bayangan", memberikan suap kepada pejabat pemerintah yang melanggar peraturan perbankan.

"Dia dituduh secara ilegal mengendalikan gabungan saham Bank Komersial Saigon antara 2012 hingga 2022 dan menggunakannya untuk menggelapkan 12,5 miliar dollar AS," sebut dokumen pengadilan.

Sebanyak 85 orang lainnya diadili terkait kasus ini, termasuk mantan pejabat Bank Negara Vietnam yang dituduh menerima suap sebesar 5,2 juta dollar AS. Lan ditangkap pada Oktober 2022 dan bisa dijatuhi hukuman mati jika terbukti bersalah.

Media pemerintah, VN Express, melaporkan, suaminya, Eric Chu Nap-kee, yang bekerja di bidang real estat di Hong Kong, juga dipanggil. VTP merupakan salah satu perusahaan real estat terkaya di Vietnam dan proyek-proyeknya mencakup bangunan tempat tinggal mewah, perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top