Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Menyusuri Keindahan Goa Gong

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai kabupaten yang julukan "Kabupaten Pariwisata", Pacitan memang kaya akan obyek wisata khususnya wisata alam. Salah satu yang obyek wisata yang direkomendasikan untuk dikunjungi saat berada di kabupaten ini adalah adalah Goa Gong.
Sebagai daerah dengan kondisi geografis pegunungan kapur (karst), Pacitan dianugerahi banyak gua sehingga dijuluki kabupaten seribu gua. Di wilayah kapur gua-gua berada di bawah tanah terbentuk dari aliran air dari yang membentuk lubang menganga dan melarutkan mineral dari batuan.
Larutan mineral berupa berupa kalsium karbonat yang jatuh bersama aliran air selama bertahun-tahun membentuk stalaktit yang menjuntai di langit-langit. Sedangkan tetesan air dengan kalsium karbonat yang jatuh terus menerus membentuk stalagmit yang berdiri vertikal.
Pesona dimiliki oleh Gua Gong di Pacitan disebut sangat sulit ditandingi. Bahkan gua ini disebut gua paling indah se-Asia Tenggara. Tidak berlebihan memang penilaian seperti ini karena memiliki stalaktit dan stalagmit yang sangat banyak apalagi gua ini memiliki panjang 256 meter.
Ketika mulai memasuki mulut hua akan disambut dengan deretan formasi terpadu dari stalaktit dan stalakmit. Dengan dukungan penerangan yang memadai, sehingga wisatawan bisa menjelajahi lebih dalam.
Tepat di ujung lorong, dapat disaksikan fenomena alam menakjubkan yakni berupa ruangan raksasa sepanjang 100 meter, lebar mencapai 15 hingga 40 meter dan tinggi kurang lebih 20 sampai 30 meter. Dimensi cukup besar ini membuat mereka yang memasukinya dibuat kagum.
Beberapa kumpulan stalaktit dan stalagmit di gua diantaranya diberi nama oleh penduduk setempat. Nama-namanya dimaksud seperti Selo Adi Citro Buwono, Selo Jengger Bumi, Selo Citro Cipto Agung, Selo Pakuan Bomo, Selo Bantaran Angin, dan masih banyak lagi.
Karena cukup panjang dan berliku, untuk dapat mengamati seluruh gua diperlukan waktu hampir 2 jam. Untuk keamanan pengunjung, telah dipasang pagar pengaman, tangga, penerangan dan lampu warna-warni yang menambah keindahan goa. Di beberapa sudutnya dipasang kipas angin besar agar pengunjung tidak kegerahan.
Di Goa Gong memiliki kolam air atau disebut sendang. Sendang di goa ini diberi nama Sendang Bidadari, Sendang Relung Nisto, Sendang Jampi Rogo, Sendang Kamulyan, Sendang Panguripan, dan Sendang Relung Jiwo. Ada juga ruang pertapaan, ruang kristal, dan ruang marmer.
Pada salah satu ruang yang disebut Ruang Tujuh terdapat stalagtit dan stalagmit yang bisa berbunyi ketika dipukul dengan suara seperti gong alat musik gamelan yang memiliki ukuran besar itu. Hal ini berbeda dengan stalagmit lain yang hanya mengeluarkan suara gema saja.
Gua yang berada di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, menurut penuturan warga setempat ditemukan pada 1924. Kala itu terjadi kemarau panjang sehingga warga mengalami kesulitan dalam memperoleh air.
Untuk mengatasi kesulitan air, dua orang bernama Mbah Joyo dan Mbah Noyo Semito mencari sumber mata air yang dapat memenuhi kebutuhan mereka dan warga desa. Mereka akhirnya menemukan air dari dalam goa tersebut.
Sampai sekarang debit air di Goa Gong cukup besar. bahkan pada musim hujan tetesan air Goa Gong sangat deras sehingga wisatawan perlu mengenakan payung atau jas hujan.
Tiket masuk Goa Gong sebesar 30.000 rupiah termasuk biaya jasa pemandu bagi satu rombongan. Goa Gong dibuka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top