Kemlu: Kekayaan Intelektual Dorong Inovasi Teknologi Atasi Perubahan Iklim
Foto: Dok Kementerian Luar Negeri IndonesiaJENEWA - Kementerian Luar Negeri dan Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa bekerja sama dengan Perwakilan negara-negara MIKTA dan World Intellectual Property Organization (WIPO) mengadakan MIKTA Side Event dengan tema Intellectual Property and Climate Change: Opportunities and Challenges di sela-sela sidang sesi ke-31 WIPO Committee on Development and Intellectual Property (CDIP) di Jenewa, pada Senin (27/11).
Side event tersebut dilaksanakan dalam bentuk seminar yang menghadirkan narasumber dari WIPO dan negara-negara MIKTA, yakni suatu forum kemitraan pembangunan yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea, Turki, dan Australia.
Para pembicara menekankan keterkaitan (nexus) antara kekayaan intelektual dan aksi perubahan iklim berdasarkan pengalaman dan perspektif masing-masing.
"Perubahan iklim bukan semata-mata isu lingkungan hidup namun lintas isu (cross-cutting issue) yang membutuhkan peran kekayaan intelektual untuk mengatasi dampak perubahan iklim," ucap Dubes Febrian A Ruddyard, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional Lainnya di Jenewa, seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Rabu (29/11).
Pembahasan dalam side event diharapkan tidak hanya informatif namun juga inspiratif dan menjadi katalis bagi pembentukan kerja sama dan kolaborasi efektif.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Dubes Tri Tharyat dalam sambutan pembukaannya menyoroti peluang kekayaan intelektual dalam atasi tantangan perubahan iklim.
Dirjen Tri Tharyat tekankan pentingnya menyeimbangkan penguatan inovasi teknologi melalui sistem kekayaan intelektual dengan kemampuan masyarakat luas mengakses inovasi tersebut. Hal ini dapat ditempuh melalui kolaborasi para pemangku kepentingan secara inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan, serta pemajuan transfer teknologi ramah lingkungan.
Dimoderasi oleh Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual, Ditya Agung Nurdianto, side event turut mencatat peran WIPO Green dalam kerja sama pengembangan teknologi hijau, salah satunya program Greentech dan Cleantech yang dapat dimanfaatkan oleh negara-negara untuk peningkatan efektifitas penanganan perubahan iklim.
Berbagai pertukaran ide, pengalaman, dan praktek baik antara negara MIKTA dikemukakan dalam diskusi guna mewujudkan lingkungan yang mendukung bagi harmonisasi koeksistensi antara kekayaan intelektual dan agenda mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Dalam sesi penutupan, peserta diskusi berbagi perhatian yang sama bahwa penguatan sistem global kekayaan intelektual dapat mendorong inovasi teknologi yang mampu berkontribusi bagi penyelamatan lingkungan hidup bagi generasi mendatang. I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: Ilham Sudrajat
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM-Pekerja Migran
- 2 Kabar Gembira untuk Warga Jakarta, Sambung Air PAM Baru Kini Gratis
- 3 Penjualan Tesla di Tiongkok Capai Rekor Tertinggi pada 2024
- 4 Barca Wajib Waspadai Barbastro
- 5 Virus Baru Merebak di Tiongkok, Kemenkes Sebut Belum Ada Laporan Kasus HMPV di Indonesia
Berita Terkini
- NATO Akan Desak Inggris untuk Tingkatkan Anggaran Pertahanan Udara
- Melalui Pertandingan Dramatis, Vietnam Juara ASEAN Cup 2024
- Petenis Jepang Naomi Osaka Terpaksa Mundur di Final Auckland karena Cedera
- Untuk Pastikan Berjalan Lancar, Menteri-menteri Dikerahkan Tinjau Makan Bergizi Gratis 6 Januari
- Jangan Abaikan Tanda-tanda Peringatan dari Hormon Tubuh Ini untuk Cegah Kanker Payudara