Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Modal - Jumlah Penonton Bioskop pada Semester I-2024 Capai 40 juta Orang

Indeks Khusus Emiten Parekraf Bisa Pacu Investasi

Foto : ANTARA/RAISAN AL FARISI

GELAR BIOSKOP RAKYAT - Pengunjung menunggu pertunjukan film di bioskop rakyat di The Hallway Space, Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/6). Bioskop rakyat yang digelar oleh Bioskop Online tersebut bertujuan untuk menyebarkan film film lokal terpilih kepada masyarakat dengan harga tiket yang dijual dengan harga 15.000 rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu subsektor ekonomi kreatif, industri film, mempunyai potensi investasi sangat besar karena masih mempunyai cukup banyak ruang untuk tumbuh ke depan.

JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong penguatan indeks saham di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam negeri dengan membentuk indeks khusus emiten sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf). Pembentukan emiten khusus ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi besar ataupun ritel ke depannya.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan upaya pembentukan emiten parekraf tertulis di dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenparekraf dan Samuel Sekuritas Indonesia pada 10 Juli lalu. Kali ini, pembahasan terfokus pada salah satu subsektor ekonomi kreatif yaitu emiten industri film.

"Potensi dari emiten yang bergerak pada industri film sangat besar. Industri film masih mempunyai cukup banyak ruang untuk tumbuh," ujar Nia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/7).

Adapun beberapa indikatornya adalah meningkatnya jumlah penonton bioskop. Jumlah penonton bioskop di Indonesia pada semester I-2024 mencapai 40 juta sehingga berpotensi melewati rekor pada 2022 sebesar 55 juta penonton.

Selain itu, perkembangan ekonomi digital yang memungkinkan film yang sudah tayang secara reguler di bioskop dapat tayang setelahnya di platform streaming. "Tentu saja dengan semakin diperhatikannya sektor parekraf yang melantai di Bursa Efek Indonesia, kami berharap akan semakin berdampak kepada perekonomian nasional," kata Nia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top