Hasil Penelitian, Vitamin D Dapat Melindungi Anda Dari Parahnya Infeksi Covid-19
Foto: istimewaSebuah tim dari Trinity College di Irlandia, Universitas Edinburgh di Skotlandia dan Universitas Zhejiang di Cina untuk pertama kalinya melihat prediksi genetik dan tingkat vitamin D seperti yang diprediksi oleh radiasi ultraviolet B (UVB) kunci untuk produksi vitamin D di kulit.
Ketika membandingkan kedua variabel, peneliti menemukan bahwa korelasi dengan konsentrasi vitamin D yang diukur dalam sirkulasi tiga kali lipat lebih kuat untuk tingkat vitamin D yang diprediksi UVB, dibandingkan dengan yang diprediksi secara genetik.
Makalah, yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, menunjukkan bahwa vitamin D dapat melindungi terhadap penyakit Covid-19 yang parah dan kematian.
"Studi kami mendukung rekomendasi suplementasi vitamin D tidak hanya untuk pemeliharaan kesehatan tulang dan otot selama lockdown tetapi juga potensi manfaat dalam kaitannya dengan perlindungan dari Covid-19," kata Dr Xue Li, peneliti studi dari Zhejiang.
"Melakukan uji coba terkontrol acak Covid-19 yang dirancang dengan baik dari suplementasi vitamin D sangat penting. Sampai saat itu, mengingat suplemen vitamin D aman dan murah, sangat disarankan untuk mengonsumsi suplemen dan melindungi dari kekurangan vitamin D," tambah Profesor Lina Zgaga, Associate Professor di bidang epidemiologi, di Trinity's School of Medicine yang dilansir dari India.com.
Lebih lanjut, radiasi UVB ambien di tempat tinggal seseorang sebelum infeksi Covid-19 ditemukan berhubungan kuat dan berbanding terbalik dengan rawat inap dan kematian.
Penelitian sebelumnya telah menghubungkan kekurangan vitamin D dengan peningkatan kerentanan terhadap infeksi saluran pernapasan virus dan bakteri. Demikian pula, beberapa studi observasional menemukan korelasi kuat antara kekurangan vitamin D dan Covid-19.
Sebuah studi oleh para peneliti dari Fakultas Kedokteran Azrieli Universitas Bar-Ilan di Safed dan Pusat Medis Galilee (GMC) di Nahariya, Israel, menunjukkan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah setidaknya 20 persen lebih mungkin meninggal akibat Covid- 19 daripada orang yang tidak.
Mereka menemukan bahwa kekurangan vitamin D sebelum tertular Covid-19 berdampak langsung pada tingkat keparahan dan kematian penyakit.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Zulfikar Ali Husen
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Tim SAR evakuasi enam pendaki tersesat di Gunung Ponteoa
- Menhut: Pendakian Semeru dibuka hanya sampai Ranu Kumbolo
- BMKG Imbau untuk Waspadai Gelombang Tinggi saat Libur Natal di Pantai Kalsel
- MRT Jakarta Luncurkan Pembayaran Tiket via Dompet Digital GoPay, Ayo Rasakan Kemudahannya
- Arne Slot Minta Skuad Liverpool Waspadai Leicester Era Van Nistelrooy