Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Okt 2022, 00:00 WIB

Harga Beras Telah Alami Kenaikan Pada Juli-September

Mengecek kualitas beras

Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, menyebutkan harga beras telah mengalami kenaikan selama periode Juli hingga September 2022 yang bahkan telah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

Arief dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/10), mengatakan harga rata-rata beras medium per 30 September berada di 9.834 rupiah per kg atau sudah melebihi HET 9.450 rupiah per kg.

"Hal ini tidak bisa dihindari karena pupuk, biaya tanam, dan biaya distribusi juga naik, tetapi harusnya tidak terlalu tinggi kenaikannya. Untuk itu membutuhkan respons cepat dan penanganan bersama seluruh stakeholder agar bulan Oktober harga beras di tingkat konsumen dapat kembali turun sesuai HET," kata Arief.

Seperti dikutip dari Antara, Arief mengatakan upaya yang akan terus digenjot guna stabilisasi harga beras adalah dengan meningkatkan operasi pasar atau Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) melalui Perum Bulog.

Intervensi Pemerintah

KPSH merupakan bentuk intervensi pemerintah dengan menyalurkan stok beras pemerintah kepada pedagang atau konsumen dengan harga terjangkau di bawah HET. Dalam Program KPSH di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), misalnya, stok beras pemerintah melalui Bulog disalurkan kepada pedagang, kemudian didistribusikan kepada konsumen dengan harga 8.900 rupiah per kg untuk beras medium.

Peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga harus terus didorong melalui peningkatan stok beras Bulog. Menurut Arief, stok CBP di Gudang Bulog saat ini sekitar 800 ribu ton, jumlah tersebut akan terus ditingkatkan melalui aksi penyerapan.

"Dalam minggu ini, kami bersama teman-teman Bulog akan ke Sulawesi Selatan untuk serap. Kita harus top up stoknya Bulog sampai dengan 1,2 juta ton. Jadi, nanti berapa pun yang diminta pedagang pasar kita harus dipenuhi. Di PIBC sendiri ada permintaan 3.000 ton per minggu, ini harus kita siapkan karena Jakarta ini berkontribusi 27 persen terhadap nasional," kata Arief.

Volume pendistribusian beras melalui KPSH yang dilaksanakan Bulog sampai dengan bulan September lalu telah terealisasi sekitar 200 ribu ton. Sedangkan untuk KPSH di PIBC sementara ini telah disiapkan sampai dengan 70 ribu ton untuk pelaksanaan sampai Februari 2023. "Batch pertama pendistribusian sebanyak 300 ton mulai hari ini, 3 Oktober 2022," kata dia.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.