Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 11 Feb 2025, 00:05 WIB

Diangkat dari Kisah Nyata, Film Rumah Teteh: Story of Helena Tayang 13 Februari 2025

Foto: Istimewa

JAKARTA - Film horror bertajuk Rumah Teteh: Story of Helena akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 13 Februari 2025. Film Rumah Teteh: Story of Helena merupakan karya sutradara Nining Istiabudi yang naskahnya ditulis Imam Salimy. 

Film ini diangkat dari sebuah kisah nyata yang sempat viral di sebuah thread X/Twitter berdasarkan pengalaman pribadi akun @Briistory pada tahun 2007 saat dirinya tinggal di sebuah indekost di kota Bandung.

Film ini diproduseri oleh Nicki RV, Mohit NV, dan Dedy Mercy, dengan dukungan MAXStream Studios dan 786 Production. Deretan pemeran utama film ini meliputi Nova Eliza sebagai Helena, Erdin Werdrayana sebagai Brii, serta Philips Chow, Dede Satria, Sani Fahreza, dan Satria Danielo, Agatha Valerie, Ferdy Ali

Nova Eliza yang memerankan Helena mengatakan, film Rumah Teteh: Story of Helena unik dan berbeda dengan film lainnya. Menurut dia, selain menghadirkan elemen horor, film ini menggali yang lebih kompleks dengan sentuhan kisah romansa yang tidak biasa di dalam genre ini.

"Yang menarik dari Rumah Teteh adalah kisah nyata Helena serta proses Panjang dalam mewujudkan cerita ini ke dalam film. Ada sisi romantis yang menurut saya justru membuatnya lebih menarik dibanding film horor lainnya,” kata Nova dalam acara Press Screening dan Press Conference di Senayan, Jakarta, Senin (10/2). 

Film Rumah Teteh: Story of Helena mengisahkan sekelompok mahasiswa yang tinggal di sebuah rumah kos di Bandung dan mengalami serangkaian kejadian aneh setelah salah satu dari mereka berteman dengan seorang perempuan misterius bernama Helena.

Teror yang mereka alami semakin intens, mengarah pada pertanyaan besar, yakni siapakah sebenarnya Helena, dan apa kaitannya dengan rumah tersebut? Film ini menggambarkan batas tipis antara realitas dan dunia lain, serta menghadirkan pesan mendalam yang tak terlihat belum tentu tidak ada.

Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi

Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.