BPD Se-Indonesia Siapkan Strategi di Tengah Kompleksitas Ancaman Cyber Crime
Seminar “Ancaman Cyber Crime oleh Asbanda dan Bank Kalbar di Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (8/8)
PONTIANAK- Ancaman serangan siber makin berkembang dan kompleks seiring dengan kemajuan teknologi. Industri perbankan pun tak luput dari ancaman tersebut termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD).
Hal itulah yang mendorong Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) dan Bank Kalbar menggelar Seminar Nasional "Ancaman Cyber Crime di Era Digital Bagi Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia" dalam rangkaian Undian Tabungan Simpeda Periode 1 XXXV-2024 di Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), pada Kamis, (8/8).
Ketua Umum Asbanda, Yuddy Renaldi dalam sambutannya mengatakan, ancaman serangan siber memang menjadi tantangan yang sangat serius bagi sektor perbankan, termasuk BPD. Keberhasilan BPD menghadapi ancaman serangan siber sangat bergantung pada kesiapan dalam mengadopsi teknologi yang dibarengi dengan pelatihan dan kesadaran karyawan terhadap IT security.
Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Fithriadi, mengungkap sejumlah fakta peretasan pada sektor perbankan. Berdasarkan pemantauan dan analisa yang dilakukan PPATK, diketahui bahwa serangan siber dilakukan secara terstruktur dengan memanfaatkan kelemahan IT security.
Salah satunya mengimitasi script server yang digunakan untuk akses BI-Fast sehingga dana bank umum bisa dipindahkan tanpa verifikasi bank umum itu sendiri.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya