Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BKKBN: Resesi Seks Tidak Terjadi di Indonesia karena Keluarga Fokus Prokreasi

Foto : ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Apa Kabar Indonesia Malam yang disiarkan di Jakarta, Sabtu (28/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Resesi seks tidak terjadi di Indonesia karena hampir semua keluarga fokus untuk melakukan prokreasi atau menghasilkan keturunan.

JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menilai alasan resesi seks tidak terjadi di Indonesia karena hampir semua keluarga fokus untuk melakukan prokreasi atau menghasilkan keturunan.

"Orang mau berkeluarga di Indonesia cenderung untuk prokreasi atau mendapatkan keturunan. Itu hampir 99 persen, coba tanyakan ke pasangan usia subur atau orang yang baru menikah, tujuannya pasti prokreasi," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam Apa Kabar Indonesia Malam yang disiarkan di Jakarta, Sabtu (29/1).

Hasto menuturkan bahwa adanya adat, budaya dan agama yang dianut kuat dalam masyarakat, telah mempengaruhi tujuan keluarga untuk melakukan prokreasi atau menjalin hubungan menjadi suami istri guna menghasilkan keturunan.

Tujuan untuk prokreasi akhirnya membuat Indonesia memiliki jumlah rata-rata pernikahan mendekati dua juta pasangan setiap tahunnya. Dari pernikahan tersebut, diketahui 80 persen atau sekitar 1,6 juta perempuan hamil di tahun pertamanya menikah.

"Makanya di Indonesia satu tahun yang lahir hampir 4,8 juta. Jadi jauh dari pemahaman resesi seks kalau diterjemahkan sebagai penurunan atau ketidakinginan punya anak, kita masih jauh," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top