
Vaksinasi Antisipasi Rabies DiIntensifkan Pemkab Buleleng
Petugas Distan Buleleng saat melakukan vaksinasi rabies di Buleleng, Bali.
Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab BulelengBULELENG - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng, Bali terus mengintensifkan vaksinasi rabies guna menekan angka kasus tersebut di wilayah Bali Utara.
"Selain program vaksinasi, kehadiran Tim Siaga Rabies (Tisira) di desa-desa menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit mematikan ini," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Buleleng Made Suparma di Buleleng, Rabu.
Ia menyebutkan populasi hewan penular rabies (HPR), khususnya anjing di wilayah itu diperkirakan mencapai lebih dari 80 ribu ekor. Untuk itu, strategi pengendalian rabies difokuskan pada vaksinasi massal dan pengawasan ketat melalui Tisira.
"Tisira berperan penting dalam pemantauan dan edukasi masyarakat terkait pencegahan rabies. Vaksinasi yang kami lakukan juga didukung oleh peraturan adat di beberapa desa yang membatasi jumlah anjing per rumah tangga, serta menganjurkan pemeliharaan anjing jantan guna mengendalikan populasi anjing liar," papar dia.
Suparma menyebutkan beberapa desa di Buleleng telah menerapkan aturan lokal untuk mengendalikan populasi anjing guna menekan risiko penyebaran rabies.
Beberapa desa membatasi jumlah anjing yang boleh dipelihara dalam satu rumah tangga, sementara yang lain mengimbau warganya hanya memelihara anjing jantan. Langkah-langkah ini dinilai efektif dalam mengurangi jumlah anjing yang berkeliaran bebas.
Selain bertugas dalam pengawasan, Tisira juga aktif melakukan sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi rabies serta cara pemeliharaan anjing yang bertanggung jawab. Keberadaan tim ini sangat membantu dalam mendukung efektivitas program vaksinasi yang tengah dijalankan oleh Distan Buleleng.
Saat ini, terdapat 10 ribu vial vaksin rabies telah disiapkan untuk memvaksinasi anjing di daerah tersebut dan terus berupaya ditingkatkan jumlahnya.
Distan Buleleng berencana menggencarkan kembali vaksinasi rabies setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri, mengingat tenaga medis hewan saat ini masih difokuskan pada vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Suparma menegaskan vaksinasi rabies adalah langkah pencegahan utama, mengingat penyakit ini tidak memiliki obat.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk bertanggung jawab dalam pemeliharaan anjing dengan memastikan vaksinasi secara rutin serta tidak membiarkan hewan peliharaan berkeliaran tanpa pengawasan.
“Rabies tidak bisa disembuhkan, jadi pencegahan adalah kunci utama. Kami mengimbau masyarakat untuk rutin memvaksinasi anjingnya dan tidak membiarkannya lepas tanpa kontrol. Peran Tisira di desa-desa sangat membantu dalam mengedukasi warga tentang pentingnya hal ini,” katanya.
Ke depan, Dinas Pertanian Buleleng akan terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi rabies melalui sosialisasi yang lebih masif serta memperkuat kerja sama dengan desa-desa.
Dia berharap dengan sinergi antara pemerintah, Tisira dan partisipasi aktif masyarakat, terwujud optimistis bahwa angka kasus rabies di kabupaten ujung utara Pulau Dewata tersebut dapat terus ditekan demi kesehatan dan keselamatan bersama. Ant
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan