Trump Segera Wujudkan Janji Kampanyenya Begitu Dilantik untuk Kenakan Tarif Impor dan Deportasi Massal
Presiden terpilih AS, Donald Trump.
Foto: istimewaNEW YORK – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Minggu (8/12), menggandakan janji kampanye garis kerasnya untuk mengenakan tarif perdagangan dan melakukan deportasi massal sambil mengumbar gagasan Amerika Serikat dapat menarik diri dari NATO (North Atlantic Treaty Organization) setelah ia menjabat bulan depan.
Dikutip dari Dawn, dalam wawancara televisi formal pertamanya sejak pemilihan, dan hanya enam minggu sebelum Hari Pelantikan, Trump kembali mengisyaratkandukunga n AS untuk Ukraina akan berkurang, dengan mengatakan ia "mungkin" akan memangkas bantuan yang membantu Kyiv mengusir invasi Russia.
Presiden terpilih itu juga mengatakan dia akan "dengan sangat cepat" mempertimbangkan pengampunan bagi para pendukung yang dipenjara karena menyerbu Gedung Capitol AS setelah kekalahannya dalam Pemilu 2020 melawan Joe Biden.
Wawancara di acara Meet the Press with Kristen Welker, di National Broadcasting Company (NBC) direkam pada hari Jumat, tetapi ditayangkan pada hari Minggu, menyusul pertemuan Trump dengan Presiden Prancis dan Ukraina selama akhir pekan, perjalanan luar negeri pertamanya sejak memenangkan pemilihan pada bulan November melawan Wakil Presiden Kamala Harris.
Trump mengulangi ancamannya yang sudah biasa untuk meninggalkan NATO, landasan keamanan di Eropa sejak Perang Dunia II, dengan mengatakan sekutu AS tidak membayar cukup banyak untuk pertahanan mereka.
"Jika mereka membayar tagihan mereka, dan jika saya pikir mereka memperlakukan kita dengan adil, jawabannya adalah saya akan tetap bersama NATO. Namun, ada juga kemungkinan mutlak Amerika akan hengkang," katanya.
Sangat Tinggi
Ia menekankan janji kampanyenya tentang tarif impor yang sangat tinggi, termasuk terhadap mitra dagang utama AS, Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, akan diberlakukan. “Kami mensubsidi Meksiko dan Kanada, dan kami mensubsidi banyak negara di seluruh dunia,” katanya.
Trump bersumpah tarif yang digunakan dengan tepat adalah alat yang sangat ampuh, dan menambahkan ia tidak hanya akan menggunakannya secara ekonomi, tetapi juga untuk mendapatkan hal-hal lain di luar ekonomi.
Mengenai apakah warga Amerika akan mengalami kenaikan harga sebagai akibat dari tarif tersebut, Trump berkata, “Saya tidak dapat menjamin apa pun.”
Kandidat Partai Republik itu juga mengatakan ia akan meneruskan apa yang menurut para ekonom dapat menjadi deportasi massal yang sangat mengganggu terhadap imigran gelap di Amerika Serikat. “Saya rasa Anda harus melakukannya, dan itu hal yang sulit, itu hal yang sangat sulit untuk dilakukan,” katanya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Startup Ditantang Temukan Solusi Berkelanjutan
- PLN dan Pemprov Sumbar Bantu 7.900 Sambungan Listrik Gratis sejak 2019
- Pada Hari Desa Nasional, Tito Mengajak Hidupkan Desa dan Tekan Urbanisasi
- Pemkab Cianjur dan Kementerian PUPR Bangun Sekolah Rusak
- Buruan, Gramedia Banting Harga Buku Mulai 5.000 Rupiah