Tiongkok Diprediksi Punya 50 Ribu Unit Kendaraan Hidrogen Tahun 2025
Ilustrasi Bus Hidrogen di Tiongkok
Foto: IstimewaTiongkok diprediksi akan memiliki sekitar 50 ribu unit kendaraan sel bahan bakar hidrogen dan produksi hidrogen tahunannya dari energi terbarukan akan mencapai 100 ribu hingga 200 ribu pada tahun 2025.
Selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, total 710 unit kendaraan berbahan bakar hidrogen dioperasikan di Zhangjiakou, mewujudkan penerapan peragaan kendaraan sel bahan bakar hidrogen terbesar dalam sejarah Olimpiade. Hingga kini, kendaraan berbahan bakar hidrogen mengangkut lebih dari 80,7 juta penumpang dan menempuh jarak lebih dari 27 juta kilometer di Zhangjiakou.
Selain transportasi umum, kendaraan hidrogen juga digunakan dalam pembersihan daerah perkotaan, logistik, dan untuk pengangkutan kargo berat di kota tersebut. Menyusul peluncuran rencana nasional pada Maret 2022 yang bertujuan untuk mempromosikan pengembangan industri energi hidrogen, otoritas lokal di Tiongko menyusun kebijakan untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
SinoHytec Power Technology Co., Ltd., perusahaan terkemuka di bidang energi hidrogen yang berbasis di Hebei, melakukan penelitian dan pengembangan untuk memecahkan masalah seperti pengamanan penyalaan cepat sel bahan bakar (fuel cell) pada suhu rendah.
"Setelah beberapa putaran iterasi teknis, kinerja produk dari sistem sel bahan bakar itu telah meningkat pesat," kata Song Haiying, manajer umum perusahaan tersebut, dikutip dari Xinhua, Minggu (15/1).
Sebelumnya, bus berbahan bakar hidrogen menjadi salah satu moda transportasi umum yang paling disukai di Kota Zhangjiakou di Provinsi Hebei, Tiongkok Utara. Sebanyak 444 unit bus hidrogen masih digunakan setelah satu tahun Kota Zhangjiakou dipilih menjadi salah satu tuan rumah Olimpiade Mudim Dingin Beijing 2022.
Kendaraan berbahan bakar hidrogen yang pertama kali digunakan untuk Olimpiade tersebut dapat menyala dengan cepat pada suhu musim dingin minus 30 derajat Celsius di kota derajat lintang tinggi itu, yang terletak sekitar 160 km sebelah utara Beijing.
Direktur Eksekutif Institut Riset Energi Hidrogen dan Energi Terbarukan Zhangjiakou, Wang Hewu mengungkapkan, kota di Provinsi Hebei itu terus aktif mengeksplorasi penerapan praktis kendaraan hidrogen, memanfaatkan sumber daya tenaga bayu dan surya yang melimpah di kota itu usai pesta olahraga global tahun lalu.
Hidrogen dapat dihasilkan dari berbagai sumber energi primer, termasuk batu bara, gas alam, dan energi terbarukan, melalui pembangkit listrik. Hidrogen yang dihasilkan dari energi terbarukan seperti angin dan tenaga fotovoltaik disebut hidrogen hijau, menjadikannya salah satu teknologi yang paling ramah lingkungan.
Wang mengatakan bahwa tantangan utama dalam menggunakan kendaraan berbahan bakar hidrogen adalah memecahkan masalah mengenai air sebagai hasil sampingan. Air membeku karena suhu rendah, dan ini menyebabkan kinerja sistem baterai menurun.
Institut tersebut dinyatakan memimpin dalam pengembangan sistem pemantauan informasi rantai menyeluruh, untuk melacak proses mulai dari produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen, hingga penerapannya di kota tersebut.
ton, menurut rencana yang dirilis oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) Tiongo bersama Administrasi Energi Nasional Tiongok.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke