Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Ancam kepada Pemimpin Terpilih Taiwan: Pilih Damai Atau Perang

Foto : ANTARA/Xinhua

Ilustrasi - Dua pesawat tempur Tiongkok J-11 dan satu pesawat pengebom H-6K saat berpatroli di wilayah udara antara Tiongkok daratan dan Taiwan.

A   A   A   Pengaturan Font

Istanbul - Tiongkok pada Rabu mendesak pemimpin baru Taiwan William Lai Ching-te, yang akan dilantik minggu depan, untuk memilih antara perdamaian atau perang, demikian dilaporkan media pemerintah.

"Adalah perdamaian, bukan perang; perkembangan, bukan pemunduran; interaksi, bukan pemisahan; dan kerja sama, bukan konfrontasi yang mewakili sentimen masyarakat Taiwan," kata Chen Binhua, juru bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara Tiongkok.

Ia mengomentari kemungkinan pidato pelantikan Lai pada Senin (20/5).

Binhua mengatakan Lai "harus memutuskan apakah akan mengindahkan aspirasi rakyat dan menempuh jalur pembangunan damai atau menyimpang dari opini publik."

Lai, 64 tahun, terpilih pada Januari untuk menggantikan perempuan pertama yang menjadi pemimpinTaiwan, Tsai Ing-wen.

Tiongkok membenci Partai Progresif Demokratik pimpinanTsai, yang kehilangan mayoritas di dewan legislatif regional dari partai oposisi --Kuomintang.

Lai saat ini menjabat sebagai wakil Tsai dan disebut sebagai "separatis berbahaya" oleh Beijing karena kata-kata dan tindakannya yang dianggap sebagai kebijakan anti-Satu-Tiongkok.

Tiongkok menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras bahwa pihaknya sudah memiliki pemerintahan independensejak 1949.

Tiongkok menerbangkan 45 pesawat dan mengirimkan enam kapal angkatan laut di sekitar Taiwan pada Rabu, menurut kementerian pertahanan Taiwan.

Sekitar 26 pesawat di antaranya melintasi garis median di Selat Taiwan dan memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) utara dan barat daya kepulauan itu. Namun, Beijing tidak mengakui garis median maupun ADIZ.

Meskipun tidak ada hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, hubungan negara-negara Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir sehingga mengundang kritik tajam dari Beijing.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top