Semoga Perang Tidak Meluas, Kremlin Sebut Tindakan Konfrontatif NATO Dorong Rusia Ambil Tindakan
Ilustrasi - Pemandangan dari kejauhan Istana Kepresidenan Kremlin di Moskow, Rusia.
Foto: ANTARA/XinhuaMoskow - Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan tindakan konfrontatif NATO termasuk pernyataan terbuka mengenai penindasan terhadap Rusia sebagai tujuan utama, mendorong negaranya untuk menanggapinya dengan tindakan.
"Kami melihat keputusan NATO untuk mendirikan pusat logistik di kota-kota Laut Hitam dan membuka titik tambahan di Eropa. Infrastruktur militer NATO secara progresif bergerak menuju perbatasan kami," kata Dmitry Peskov pada konferensi pers di St. Petersburg, Kamis.
Peskov menggambarkan NATO sebagai aliansi kuat negara-negara yang menjalankan kebijakan yang memusuhi Rusia dan menekankan bahwa blok tersebut tidak berusaha menyembunyikan hal tersebut.
"NATO secarade factoterlibat penuh dalam konflik di Ukraina. Sudah waktunya untuk menyebut semua proses di sini dengan nama aslinya," ujarnya.
Mengomentari KTT NATO pada 9-11 Juli di Washington, Peskov mengatakan hal itu menunjukkan sifat konfrontatif dari aliansi tersebut.
"Aliansi Atlantik Utara sekali lagi dengan jelas menegaskan esensinya. Ini adalah aliansi yang diciptakan di era konfrontasi untuk mempertahankan konfrontasi. Aliansi tersebut menjalankan fungsinya. Ketegangan meningkat di benua Eropa," katanya.
Melihat tindakan NATO tersebut, ia menilai Rusia harus menganalisis secara mendalam keputusan yang diambil, diskusi yang sedang terjadi, dan teks deklarasi dengan sangat hati-hati.
Ia bahkan menyebutnya sebagai ancaman yang sangat serius terhadap keamanan nasional sehingga memerlukan respons yang bijaksana, terkoordinasi, dan efektif dari pihak-pihak yang berkepentingan melawan NATO.
Mengenai laporan media yang mengeklaim Arab Saudi berencana mengadakan pertemuan puncak perdamaian mengenai Ukraina, Peskov mengatakan agenda dari pertemuan itu yang penting, bukan lokasinya.
"Presiden (Rusia Vladimir) Putin dan Federasi Rusia selalu terbuka untuk berdialog, kami tidak pernah menolak dialog, tetapi kami harus memahami apa yang tengah dipertaruhkan," ujarnya.
Pejabat tersebut juga menegaskan kembali kesediaan Rusia untuk membahas keamanan di Eropa dan menyoroti pentingnya merundingkan seluruh permasalahan yang kompleks, bukan hanya isu yang terpisah-pisah.
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Dorong Transformasi Digital di Internal, BPK luncurkan Artificial Intelligence for Data Analytics
- Pembunuh Aktor Laga Sandy Permana Ternyata “Tetangga Sebelah Rumah”
- Konte Gunakan McTominay untuk Bujuk Elejandro Garnacho Gabung Napoli
- Pasangan Baru Belum Bertuah
- Minta Napoli Melegonya, PSG Siap Tampung Kvara dengan Iming-iming Gaji Besar