Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 08 Okt 2024, 15:17 WIB

Sebagian Wilayah Jakarta Alami Fenomena Hari Tanpa Bayangan pada Hari Ini

Warga mengamati fenomena kulminasi uatama dari bayangan botol di Jakarta, Selasa (8/10).

Foto: antara/asprilia dwi adha

JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan fenomena hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga 19 Oktober 2024.

BMKG menyatakan sebagian wilayah Jakarta mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada hari ini, Selasa, 8 Oktober 2024 pukul 11.40 WIB. Sementara di Bali diperkirakan tanggal 13-15 Oktober 2024.

"Cuaca akan lebih panas karena posisi matahari sekarang tepat berada di atas Bali," kata Koordinator Bidang Observasi BBMKG Wilayah III Denpasar Dwi Hartanto di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/10).

Menurut BMKG, hari tanpa bayangan atau Kulminasi Utama terjadi ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit yang mengakibatkan bayangan benda tegak akan terlihat menghilang karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Fenomena itu terjadi karena bidang ekuator bumi/bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi bumi sehingga posisi matahari dari bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5 derajat Lintang Utara (LU) sampai dengan 23,5 derajat Lintang Selatan (LS).

Untuk melihat hari tanpa bayangan itu, masyarakat dapat meletakkan pensil atau benda yang bisa berdiri tegak kemudian diletakkan di tengah lapangan datar.

Saat mencapai waktunya, benda tegak tersebut tidak memiliki bayangan.

Mengingat cuaca lebih panas, ia mengimbau masyarakat untuk mengenakan topi atau payung untuk melindungi tubuh apabila sedang berada di luar ruangan.

Masyarakat diminta untuk tidak melihat ke arah matahari saat waktunya hari tanpa bayangan.

"Yang dilihat bayangan pensil atau benda tegak, bukan mataharinya," kata Dwi.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.