Rupiah Berpotensi Fluktuatif Usai lIbur Panjang
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan bergerak fluktuatif usai libur panjang Isra Miraj dan Imlek. Mengingat absennya sentimen internal, fokus pasar masih tertuju pada rencana kebijakan baru pemerintah Amerika Serikat (AS) pimpinan Donald Trump.
Seperti diketahui, Trump, dalam pidatonya di Forum Ekonomi Dunia di Swiss, pekan lalu, mengatakan dia akan menuntut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan pemimpin de facto-nya, Arab Saudi, untuk menurunkan biaya minyak mentah dan mendesak bank-bank sentral global untuk menurunkan suku bunga.
Karenanya, analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Kamis (30/1), bergerak fluktuatif di kisaran 16.110-16.180 rupiah.
Sebelumnya, nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Jumat (24/1), menguat hingga 112 poin atau 0,69 persen dari sehari sebelumnya menjadi 16.172 rupiah per dollar AS.
“Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada hari Kamis (23/1) di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) Davos, Swiss, mengatakan bahwa ia akan menuntut Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/ OPEC) dan pemimpin de facto-nya, Arab Saudi, untuk menurunkan biaya minyak mentah dan mendesak bank-bank sentral global untuk menurunkan suku bunga,” ucap Pengamat mata uang Ibrahim Assuabi dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan