RK2IK Diharapkan Dapat Berikan Dampak Positif dalam Pengendalian Perubahan Iklim Indonesia
Peresmian Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon, di Jakarta, Selasa (24/10).
JAKARTA - Rumah Kolaborasi dan Konsultasi Iklim dan Karbon (RK2IK) diharapkan dapat meningkatkan integritas pasar karbon sehingga dapat memberikan dampak positif dalam pengendalian perubahan iklim Indonesia.
"Penerapan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) diharapkan dapat menjadi mekanisme untuk menjadikan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim lebih efektif, efisien, inklusif, transparan, akuntabel, serta berkeadilan," terang Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya saat meresmikan RK2IK, di Jakarta, Selasa (24/10).
Menurut siaran persnya, beberapa waktu yang lalu, Presiden Joko Widodo telah membuka bursa karbon nasional di Bursa Efek Indonesia. Dalam rangka mengantisipasi minat masyarakat yang tinggi terhadap perdagangan karbon, diresmikan RK2IK dalam rangka mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. RK2IK dibentuk bukan saja untuk memberikan layanan konsultasi terhadap NEK melainkan juga seluruh kegiatan penyelenggaraan NDC.
"Selain potensinya besar, penerapan NEK di Indonesia masih menemui sejumlah tantangan dalam implementasi penyelenggaraannya. Tantangan tersebut, antara lain masih diperlukan kolaborasi dari seluruh pihak, perlunya penyiapan aturan turunan, dan pembuatan peta jalan implementasi yang lebih rinci," lanjut Siti.
"Untuk menjawab tantangan tersebut maka perlu dibentuk suatu kelembagaan yang sifatnya memberikan layanan terhadap seluruh kegiatan penyelenggaraan NDC dan NEK, sebagai saranakolaborasi dan konsultasi iklim dan karbon untuk penyelenggaraan NDC dan NEK," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya