
Realisasi Investasi Bekasi Tertinggi di Jabar
Penjabat Bupati Bekasi, Dedy Supriyadi
Foto: Diskominfosantik Kabupaten BekasiBEKASI – Wilayah Kabupaten Bekasi dinilai masih menarik untuk menanamkan modal. Hal itu terbukti sepanjang tahun 2024 realisasi investasinya mencapai 71,8 triliun. Ini merupakan rasio 28,6 persen dari total penanaman modal Jawa Barat. Angka tersebut sekaligus melampaui target yang ditetapkan pemerintah provinsi senilai 64 triliun.
“Kita masih tertinggi, di atas Karawang dan kabupaten atau kota lain Jawa Barat. Kabupaten Bekasi masih menjadi tujuan primadona investor,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dedy Supriyadi di Cikarang, Jabar, Sabtu.
Ia menyatakan pencapaian tersebut membuktikan kepercayaan tinggi investor terhadap Kabupaten Bekasi sebagai tujuan investasi yang kondusif sekaligus menguntungkan. Iklim kondusif ini pun tergambar dari tren peningkatan investasi dalam kurun lima tahun terakhir. Datanya dari tahun 2020 ke 2023 adalah 37,32 triliun, 43,2 triliun,47 triliun, dan 61,2 triliun.
Dedy memastikan pemerintah daerah terus berupaya menjaga iklim investasi semakin kondusif. Salah satunya dengan mengesahkan peraturan daerah berkaitan pemberian insentif.
“Aturan ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum sekaligus kemudahan bagi investor dalam menanamkan modal,” ucapnya. Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Juanda Rahmat menyebutkan investasi 2024 didominasi penanaman modal asing dengan kontribusi 50,62 triliun. Ini setara 70,47 persen. Sedangkan penanaman modal dalam negeri menyumbang 21,21 triliun atau 29,53 persen.
Singapura menjadi negara penyumbang investasi terbesar sepanjang tahun lalu dengan nilai 13,34 triliun. Kemudian diikuti Jepang 12,46 triliun, Belanda 4,63 triliun, dan Korea Selatan 4,34 triliun. Sektor usaha penyumbang investasi terbesar berasal dari jasa lainnya senilai 15,57 triliun, industri logam mesin dan elektronika 9,9 triliun. Selanjutnya, industri kendaraan bermotor dan alat transportasi 7,79 triliun. Sedangkan transportasi, gudang, dan telekomunikasi 6 triliun.
Realisasi investasi ini juga menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai daerah penyerap tenaga kerja tertinggi Jawa Barat mencapai 63.148 pekerja. Rinciannya, 35.137 orang bekerja di perusahaan PMDN dan 28.011 pekerja PMA.
Industri kendaraan bermotor dan alat transportasi menyerap tenaga kerja terbesar 9.000 pekerja. Kemudian diikuti industri logam mesin dan elektronika 8.000 pekerja. Selanjutnya, perdagangan, reparasi, industri mineral nonlogam hingga sektor jasa lainnya, masing-masing mempekerjakan 6.000 pekerja. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 2 Mourinho Percaya Diri, Incar Kebangkitan Fenerbahce di Liga Europa Lawan Rangers
- 3 Warga Jakarta Wajib Tau, Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja
- 4 Mantap, Warga Jakarta Kini Boleh Cek Kesehatan Gratis Kapan Saja tanpa Harus Nunggu Hari Ulang Tahun
- 5 Lingkungan Hidup, Pemerintah Bakal Terapkan Sanksi Paksaan di Puncak
Berita Terkini
-
Gubernur DKI Jakarta Dukung Peluncuran QRIS TAP untuk Transportasi Publik
-
Tips Mempercantik Ruang Tamu Agar Terlihat Estetik di Hari Lebaran
-
Duterte Ditahan ICC karena Menewaskan 6200-an Orang, HNW: Netanyahu Lebih Layak Ditahan ICC
-
Polri Pamerkan Narkoba yang Disita antara Januari hingga Februari 2025
-
Pesawat American Airlines Terbakar saat Mendarat di Colorado