Prosedur Pengadaan Proyek EBT Perlu Dibuat Lebih Jelas dan Ringkas
Energi Baru dan Terbarukan (EBT)
JAKARTA - Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) merekomendasikan kepada pemerintah untuk membuat prosedur pengadaan proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih jelas dan ringkas untuk menarik minat investor.
"Investor swasta akan tertarik masuk ke pasar energi terbarukan Indonesia jika ada prosedur pengadaan yang jelas dan ringkas, sekaligus pelaksanaan regulasi yang konsisten dan dapat dipercaya," kata penulis dan analis keuangan energi IEEFA, Mutya Yustika, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (23/7).
Seperti dikutip dari Antara, Mutya mengatakan untuk itu IEEFA merekomendasikan pemerintah Indonesia untuk menetapkan prosedur pengadaan proyek energi terbarukan yang transparan dan jelas, yang didukung oleh syarat dan ketentuan yang seimbang secara komersial.
Menurut Mutya, langkah tersebut dapat memberi kepastian bagi investor swasta potensial dan memastikan Indonesia mampu mencapai target dekarbonisasi.
Mutya menjelaskan perbaikan itu diperlukan lantaran investasi energi terbarukan di Indonesia cenderung stagnan dalam tujuh tahun terakhir, meski memiliki sumber daya yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya