Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pilihan Politik bagi Anak Jangan Dipaksakan

Foto : koran jakarta/Muhamad Ma’rup

media talkI Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Endah Sri Rezeki (tengah) dan Perwakilan Forum Anak Nasional, Alya Eka Khairunnisa (kanan), dalam Media Talk Kemen PPPA, di Jakarta, Kamis (21/12).

A   A   A   Pengaturan Font

“Jangan sampai ajak jadi antipati terhadap politik. Pilihan politik jangan dipaksakan pada anak,"

JAKARTA - Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partisipasi Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Endah Sri Rezeki, menyarankan, orang tua jangan memaksakan pilihan politiknya pada anak, terutama yang pada Pemilu tahun 2024 berstatus sebagai pemilih pemula. Jangan sampai karena hal tersebut anak menjadi antipati terhadap politik.

"Jangan sampai ajak jadi antipati terhadap politik. Pilihan politik jangan dipaksakan pada anak," ujar Endah, dalam Media Talk Kemen PPPA, di Jakarta, Kamis (21/12).

Dia meminta para orang tua membuat ruang-ruang diskusi bersama anak, terutama para pemilih muda terkait politik dan Pemilu 2024 yang sedang berlangsung. Diskusi tersebut lebih ke arah saling membuka wawasan dan orang tua bisa menyediakan sumber terpercaya terkait program para kontestan Pemilu 2024.

"Dengan diskusi akan lebih terbuka apa pertanyaan, kegelisahaan. Ini orang tua perlu lakukan. Tidak boleh memaksakan," jelasnya.

Endah mengatakan, pemilih pemula dalam Pemilu 2024 sangat krusial mengingat jumlahnya ada sebanyak 25 juta pemilih. Menurutnya, para pemilih pemula mesti ditingkatkan pengetahuan politiknya dan dibantu menentukan pilihan politik agar keinginan mereka untuk menggunakan hak suara dapat meningkat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top