Perusahaan Diminta Bantu Pembangunan Daerah
Pemkot Jakarta Utara menggelar Forum Grup Discussion Sinergitas Pembangunan Kota melalui Komitmen dan Peran TJSL Badan Usaha di Jakarta Utara di Jakarta,Selasa (29/10).
Foto: ANTARA/Mario Sofia NasutionJAKARTA - Perusahaan diharapkan mau berperan dalam pembangunan daerah melalui penyaluran dana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR). "Sebagai pusat aktivitas industri, logistik, wisata dan perdagangan, Jakarta Utara tentu memiliki posisi strategis karena banyak perusahaan juga," ujar Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Selasa (29/10).
Menurut Ali, dari data Badan Pusat Statistik, Jakarta menyumbang 20 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan sektor padat industri. "Ada ribuan perusahaan besar beroperasi di Jakut mulai dari sektor manufaktur hingga jasa. Maka, dana CSR-nya dapat dimanfaatkan dengan optimal," harap Ali.
Dia mengutarakan, program TJSL perusahaan dengan pemerintah harus serasi dan seimbang dengan tiga pilar utama pembangunan: ekonomi (profit), lingkungan, dan sosial yang harus dilakukan secara berkelanjutan.
"CSR dapat meningkatkan citra dan reputasi perusahaan. Juga menaikkan loyalitas karyawan serta menciptakan lingkungan kerja yang baik," katanya. Selain itu, CSR atau TJSL juga membuka peluang bagi perusahaan mengembangkan kemitraan strategis, meningkatkan daya saing dan menciptakan perubahan positif pembangunan berkelanjutan.
Maka, Wali Kota mengajak perusahaan-perusahaan untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, dan masyarakat. Ini penitng guna menciptakan sinergi yang baik untuk keberhasilan program pembangunan daerah. "Mari, jadikan CSR bukan sebagai kewajiban, tapi investasi jangka panjang demi masa depan masyarakat dan perusahaan," pintanya.
Selain itu, Ali Maulana juga mengharapkan TJSL perusahaan sebagai salah satu solusi memenuhi kebutuhan pembangunan. "Kami menggelar Forum Grup Discussion bersama seluruh pihak secara pentahelix agar dana CSR dapat disalurkan secara merata, tepat guna, serta tepat sasaran," tandas Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana.
Menurutnya, sejauh ini perusahaan sudah menyalurkan dana TJSL. Hanya, dia khawatir tertumpuk di satu wilayah atau fokus di satu bidang sehingga bisa menimbulkan persoalan sosial.
"Ada masyarakat yang tidak mendapatkan, lalu mempertanyakan kepada pemkot," jelasnya. Ali ingin membentuk wadah agar penyaluran CSR dapat dikoordinasikan dan melalui kajian.
Ali mencontohkan dalam Musyarawarah Rencana Pembangunan tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota, banyak usulan belum terlaksana atau tertunda akibat tidak anggaran.
"Dana CSR ini bisa digunakan untuk program yang tertunda tersebut, apalagi kalau memang sangat dibutuhkan masyarakat," tandasnya.
Contoh lainnya, ada kecamatan yang ingin membuat Program Setop Buang Air Besar Sembarangan. Ini tentu butuh anggaran banyak.
- Baca Juga: Jangan Sepelekan Cacar Air
- Baca Juga: Jalur Sempit Alternatif
Ini tentu tidak bisa ditanggulangi CSR satu perusahaan, maka perlu pelibatan tiga atau empat perusahaan.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- CEO Nvidia Jensen Huang Sebut 'Era AI telah Dimulai'
- Messe Duesseldorf Ajak Industri Plastik dan Karet Indonesia Akselerasi Penerapan Industri Hijau Melalui Pameran K
- Edukasi Pentingnya Nutrisi Toko Susu Hadirkan Area Permainan
- Survei Indikator: Pemilih KIM Plus Banyak Menyeberang ke Andika-Hendi di Pilgub Jateng
- Tiga Merek Baru Mobil Listrik Buatan Tiongkok Resmi Diluncurkan di Indonesia