Pemkab Lombok Minta Warga Tidak Buka Lahan dengan Cara Membakar
Ilustrasi - Api membakar hutan dan lahan.
Foto: ANTARA/FransiscoCarollioLOMBOK TENGAH - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan warga untuk tidak membuka lahan baru dengan cara membakar maupun menebang pohon pada musim kemarau.
"Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya di wilayah Lombok Tengah untuk tidak membuka lahan baru untuk tanaman jagung dengan cara membakar sampah," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Lombok Tengah Supardan di Lombok Tengah, Selasa.
Ia mengatakan hampir sebagian besar penyebab kebakaran di wilayah Kabupaten Lombok Tengah pada musim kemarau ini diduga akibat pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Penyebab kebakaran di kawasan perbukitan di Lombok Tengah itu diduga disengaja dibakar," katanya.
Hal itu disimpulkan berdasarkan informasi dari petugas di lapangan saat melakukan pemadaman kebakaran lahan, yang terkadang dilarang oleh oknum warga, namun pihaknya tetap melakukan pemadaman untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
"Saat memadamkan api, petugas dilarang oknum warga setempat, namun kami tetap melakukan pemadaman," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan data sementara luas wilayah perbukitan maupun kawasan hutan di Lombok Tengah yang mengalami kebakaran mencapai puluhan hektare dan paling luasdi kawasan pembibitan pohon di kawasan ITDC di Kecamatan Pujut mencapai 5 hektare.
"Banyak titik-titik kebakaran lahan, namun paling luas itu di kawasan pembibitan pohon di Kecamatan Pujut," katanya.
Selain kawasan hutan atau perbukitan yang terbakar, sejumlah open tembakau petani di Kecamatan Praya Timur juga sering mengalami kebakaran.
"Yang paling banyak terbakar itu adalah kawasan lahan," katanya.
Untuk mengantisipasi kebakaran yang lebih luas, pihaknya telah membuka posko pelayanan pemadaman kebakaran di wilayah Mandalika.
Selain itu, direncanakan di wilayah Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah bagian utara dan Lombok Tengah di bagian barat, sehingga begitu ada peristiwa kebakaran bisa dipadamkan lebih cepat.
"Fasilitas kami masih kurang, pos pelayanan yang telah terbentuk itu baru di kawasan wisata," katanya.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik
- Sinyal Perang Saudara Berlanjut, 14 Polisi Suriah Tewas Disergap Pasukan Loyalis Assad
- Jangan Sembarangan, Ini 5 Sabun Muka yang Cocok untuk Kulit Sensitif dan Berjerawat
- Kurangi Risiko Bencana Nawakara Giat Adakan Edukasi
- Kiat Cegah Cacar Air dan Gondongan Selama Liburan