PBB Serukan Houthi untuk Berhenti Serang Aktivitas Pelayaran
Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Foto: CHARLY TRIBALLEAU/AFPNEW YORK - Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), pada Rabu (3/1), meminta kelompok Houthi dari Yaman untuk menghentikan serangan mereka terhadap pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden. Serangan tersebut mengancam stabilitas regional, kebebasan navigasi global, dan pasokan makanan.
Dalam pertemuan formal pertama dewan tersebut pada tahun 2024, para anggota juga menuntut agar Houthi melepaskan Galaxy Leader, sebuah kapal kargo yang dioperasikan Jepang dan terkait dengan sebuah perusahaan Israel, beserta awaknya, yang disita kelompok tersebut pada 19 November.
Dikutip dari The Straits Times, perwakilan Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Chris Lu, mengatakan AS yakin situasi ini telah mencapai titik perubahan.
"Serangan-serangan ini menimbulkan dampak buruk bagi keamanan maritim, pelayaran, dan perdagangan internasional, dan melemahkan situasi kemanusiaan yang rapuh di Yaman, sehingga mengancam pengiriman bantuan," katanya.
Duta Besar Jepang untuk PBB, Kazuyuki Yamazaki, mengatakan DK PBB tidak boleh membiarkan hal ini berlanjut.
Dalam hal ini, dan mengingat urgensi dan pentingnya masalah ini, Jepang yakin Dewan Keamanan harus mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah ancaman tambahan dari Houthi dan menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Kapal Kontainer
Kelompok Houthi di Yaman yang didukung Iran, mengatakan mereka telah menargetkan sebuah kapal kontainer yang menuju Israel, sehari setelah Komando Pusat AS mengatakan kelompok militan tersebut telah menembakkan dua rudal balistik anti-kapal di Laut Merah bagian selatan.
Sebelumnya, AS pada hari Minggu (31/12), mengatakan mereka melepaskan tembakan ke arah kapal Houthi di pelayaran internasional Laut Merah untuk membela diri, menyebabkan tiga dari empat kapal kecil tenggelam dan menewaskan awaknya.
Pada 31 Desember pukul 6.30 pagi (waktu Sanaa) kapal kontainer Maersk Hangzhou mengeluarkan panggilan darurat kedua dalam waktu kurang dari 24 jam, melaporkan diserang oleh empat perahu kecil Houthi yang didukung oleh Iran.
"Perahu kecil tersebut, yang berasal dari daerah yang dikuasai Houthi di Yaman, menembakkan senjata ke Maersk Hangzhou, berada dalam jarak 20 meter dari kapal, dan berusaha naik ke kapal," kata Komando Pusat AS atau Central Command (Centcom), di platform X.
Seperti dikutip dari Antara, sebuah tim keamanan yang berada di Maersk Hangzhou terlibat dalam tembak-menembak dan sebagai tanggapan atas panggilan darurat, helikopter AS dari USS Eisenhower (CVN 69) dan Gravely (DDG 107) juga dikerahkan.
Setelah diperingatkan secara lisan, orang-orang di perahu kecil tersebut melakukan tembakan ke helikopter AS dengan senjata awak kapal dan senjata kecil.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Membantah Akan Memaafkan Koruptor
- 2 Kemenag: Biaya Haji 2025 di Kisaran Rp80 Jutaan
- 3 Meskipun Kontribusinya Masih Kecil, EBT Diarahkan Dukung Swasembada Energi
- 4 Presiden Prabowo Ajak Umat Kristiani Bersyukur, Perayaan Natal di Tanah Air dalam Situasi Sejuk dan Nyaman
- 5 Prabowo dan Sri Mulyani Tiba di Kantor Kemenkeu di Tengah Rencana PPN Naik
Berita Terkini
- Pemerintah Selalu Tegaskan Kejar Swasembada Tetapi Terus Impor
- Pengamat: Pemberantasan Korupsi Butuh Langkah Konkret. Jangan Berubah Ubah!
- Wabah PMK Serang Ternak di Magetan
- Kurangi Kebergantungan BBM di Wilayah Timur, PLN EPI Kick Off Proyek Gasifikasi untuk 13 Pembangkit Gas
- Perkuat Daya Tempur Pasukan, TNI AD Fokus Pada Program Modernisasi Alutsista pada 2025