Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

NuSTAR, Teleskop Sinar-X Berenergi Tinggi Paling Sensitif NASA

Foto : Dok. NASA

Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR) milik NASA.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebagai pionir dalam eksplorasi ruang angkasa, Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) memiliki segudang instrumen canggih yang membantu umat manusia mempelajari antariksa, salah satunya Nuclear Spectroscopic Telescope Array (NuSTAR), yang memungkinkan NASA mempelajari matahari.

Diluncurkan pada 13 Juni 2012, NuSTAR merupakan teleskop ruang angkasa pertama yang mampu mempelajari alam semesta dalam berbagai spektrum dengan mengamati kosmos dalam sinar-X energi tinggi. NuSTAR telah memberikan pandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari objek energi tinggi, seperti sisa-sisa ledakan supernova, seperti lubang hitam dan bintang neutron, serta lubang hitam monster yang hidup di pusat-pusat galaksi.

Melansir laman resmi NASA, NuSTAR, merupakan teleskop sinar-X berenergi tinggi paling sensitif yang pernah dibangun.

Pengamatan NuSTAR dapat membantu para ilmuwan memecahkan salah satu misteri terbesar tentang bintang terdekat bumi, terkait mengapa atmosfer luar Matahari, yang disebut korona, setidaknya 100 kali lebih panas dari permukaannya. Diketahui, suhu rata-rata korona mencapai 1 juta derajat celcius. Hal inilah yang membingungkan para ilmuwan karena panas Matahari berasal dari intinya dan bergerak keluar. Seolah-olah udara di sekitar api 100 kali lebih panas dari nyala api.

Melansir laman resmi NASA, sumber panas korona bisa jadi merupakan letusan kecil di atmosfer Matahari yang disebut nanoflare, yakni versi kecil dari suar raksasa matahari yang meletus dengan partikel beradiasi tinggi dan dipercaya sebagai sumber panas yang luar biasa. Meski jauh lebih kecil, nanoflare dan suar menghasilkan materi yang bahkan lebih panas dari suhu rata-rata korona. Nanoflare diyakini oleh para peneliti bisa menjelaskan alasan mengapa atmosfer terluar matahari, yakni korona bisa mendesiskan panas.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top