Menlu Retno: "Rohingya Menangis dalam Senyap dan Kita Tidak Boleh Tinggal Diam"
Saat berbicara di side event mengenai Rohingya di New York, AS, Menlu Retno menyampaikan bahwa nasib masyarakat Rohingya masih belum jelas, dan situasi global dan kondisi domestik di Myanmar membuat isu ini semakin kompleks dan sulit
NEW YORK - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi menyampaikan bahwa nasib masyarakat Rohingya masih belum jelas, dan situasi global dan kondisi domestik di Myanmar membuat isu ini semakin kompleks dan sulit.
"Komitmen politik yang kuat untuk menyelesaikan isu ini adalah niscaya," demikian disampaikan Menlu Retno pada pertemuan side event mengenai Rohingya bertajuk Have they Forgotten Us? Ensuring Continued Global Solidarity with the Rohingya of Myanmar di sela-sela high level week Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York, Amerika Serikat, Kamis (21/9).
Pada pertemuan tersebut, Menlu RI menyampaikan dua hal yang perlu dilakukan untuk membantu para pengungsi Rohingya, yaitu: Pertama, mendorong adanya solusi politik.
"Isu Rohingya adalah isu kemanusiaan, tapi sangat politis. Oleh karenanya, satu- satunya jalan keluar untuk Rohingya ini adalah melalui solusi politik," ujar Menlu RI seperti dikutip dari laman kemlu.go.id, Jumat (22/9).
Penyelesaian masalah Rohingya harus menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari solusi krisis politik di Myanmar. Menlu menyampaikan bahwa upaya dialog nasional yang inklusif yang didorong oleh Asean melalui 5 point consensus juga harus mencakup penyelesaian bagi masyarakat Rohingya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya