
Masyarakat Pilih Bank Digital, Transaksi Jadi Lebih Mudah dan Aman
Calon penumpang menempelkan ponsel ke mesin pemindai untuk membayar kereta Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony HasanuddinJAKARTA – Perusahaan riset pasar global Ipsos mengungkapkan masyarakat menilai kemudahan dan keamanan dalam bertransaksi menjadi alasan dalam menggunakan bank digital.
Dalam studinya, Ipsos menemukan tiga hal yang paling sering dilakukan oleh masyarakat ketika menggunakan produk bank digital, yaitu top-up e-wallet sebesar 76 persen, pembayaran QRIS sebesar 71 persen, dan transfer antar-bank sebesar 70 persen.
Executive Director Ipsos Indonesia Andi Sukma menyampaikan pentingnya aspek keamanan, kemudahan dan kepercayaan terhadap produk bank digital, sebagai upaya menciptakan pengalaman dan kepuasan bagi pelanggan. "Kepercayaan menjadi salah satu nilai penting untuk meningkatkan minat masyarakat dalam memilih sebuah bank digital," ujar Andi saat memaparkan studi Ipsos bertajuk “Studi Perilaku & Kepuasan Konsumen terhadap Bank Digital di Indonesia” dikutip di Jakarta, Sabtu (15/3).
Selain aspek kepercayaan dan keamanan, Andi menyebut masyarakat saat ini semakin memanfaatkan bank digital untuk kepentingan bisnis dan usaha, terutama untuk skala mikro dan menengah.
Metodologi Survei dilakukan secara online menggunakan Ipsos Digital Solutions melalui Online Panel- Fast Facts pada akhir Februari 2025, dengan melibatkan 300 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Survei dilakukan dengan metode kuesioner terstruktur, yang mencakup pria dan perempuan berusia 18-55 tahun dari berbagai tingkat sosial ekonomi, yang merupakan pengguna internet aktif dan memiliki setidaknya satu akun bank digital, serta aktif menggunakannya minimal satu kali dalam sebulan.
Literasi Keuangan
Andi berharap studi ini dapat memberikan pemahaman terkait persepsi masyarakat Indonesia terhadap bank digital, terutama dari sisi customer experience. "Harapannya, hasil riset ini dapat digunakan oleh para pelaku industri bank digital untuk terus meningkatkan kinerja, guna memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital. Pada akhirnya, upaya ini dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan di sektor keuangan digital Indonesia," ujar Andi.
Dalam beberapa tahun terakhir digitalisasi terus mendorong pertumbuhan industri perbankan Indonesia, seiring meningkatnya adopsi layanan keuangan berbasis digital. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan transaksi perbankan digital sebesar 40,1 persen year on year (yoy) pada November 2024.
Catatan positif itu diprediksi akan terus berlanjut pada 2025 dengan peningkatan sebesar 52,3 persen (yoy), yang didorong oleh kenaikan volume transaksi BI-FAST sebesar 34,1 persen.
Berita Trending
- 1 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 2 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 3 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Canggih! Apple Segera Hadirkan Fitur Penerjemah Percakapan ke AirPods