Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Kuburan Massal Ditemukan di Kongo, Ada Mayat Wanita dan Anak-anak

Foto : antara/reuters

Kuburan massal yang ditemukan pasukan PBB pada 2017. di Kongo. Kuburan-kuburan massal yang ditemukan dikaitkan dengan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok milisi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pasukan Penjaga Perdamaian PBB menemukan kuburan massal berisi 49 mayat di Kongo timur, di antaranya mayat wanita dan anak-anak.

JOHANNESBURG - Kuburan massal berisi 49 mayat ditemukan di bagian timur Republik Demokratik Kongo, kata PBB, Kamis (19/1), yang mengaitkan pembunuhan itu dengan kelompok milisi etnis.

Empat puluh dua mayat, termasuk 12 wanita dan enam anak-anak, ditemukan dikubur di desa Nyamamba, provinsi Ituri, kata misi penjaga perdamaian PBB, MONUSCO, melalui Twitter.

Selain itu, mayat tujuh laki-laki ditemukan di desa Mbogi, sekitar 30 km timur dari ibu kota provinsi Bunia, tambahnya.

"MONUSCO mengutuk keras pembunuhan-pembunuhan biadab dan pengecut yang berkaitan dengan CODECO ini," mereka berkata, seraya menambahkan bahwa para penjaga perdamaian telah melancarkan patroli di daerah tersebut pada akhir pekan lalu setelah mendengar mengenai serangan-serangan ini.

CODECO merupakan salah satu dari banyak milisi yang beroperasi di Kongo timur. Anggota mereka berasal dari komunitas peternakan etnis Lendu, yang melancarkan serangan rutin terhadap penggembala Hema di provinsi Ituri.

CODECO, yang terpecah ke beberapa faksi dan beroperasi di daerah terpencil, tidak memiliki juru bicara dan tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Setidaknya 195 warga sipil tewas dan 84 diculik dalam serangan-serangan yang dikaitkan dengan CODECO dan sebuah milisi saingan bernama Zaire sejak awal Desember.

Serangan-serangan ini meningkatkan jumlah pengungsi di provinsi Ituri hingga lebih dari 1,5 juta orang, kata misi PBB.

Juru bicara pemerintah Kongo belum secara langsung merespons permintaan untuk komentar.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top