KLHK Imbau Masyarakat Kurangi Sampah Plastik Saat Idul Adha
Kasubdit Tatalaksana Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik (kanan), dalam webinar diskusi publik dengan tema “Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Idul Adha”, di Jakarta, Selasa (27/6).
Foto: Muhamad Ma'rupJAKARTA - Kasubdit Tatalaksana Produsen, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ujang Solihin Sidik, mengimbau masyarakat mengurangi sampah plastik saat Idul Adha. Dia berharap masyarakat agar membawa wadah ramah lingkungan sendiri pada saat pengambilan daging kurban.
"Kita terus meningkatkan penyadartahuan dan edukasi serta mendorong masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai pada saat Idul Adha," ujar Ujang, dalam webinar diskusi publik dengan tema "Gerakan Upaya Pengurangan Sampah Plastik di Momentum Idul Adha", di Jakarta, Selasa (27/6).
Ujang mengatakan, imbauan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha Tanpa Sampah Plastik. Pemerintah daerah juga diimbau menyediakan sarana dan prasarana pengelolaan sampah seperti tempat sampah terpilah serta alat pengumpul sampah terpilah di lokasi pelaksanaan Shalat Idul Adha dan pembagian daging kurban.
Dia menambahkan, setiap kepala daerah juga dihimbau untuk melaksanakan pengumpulan dan pengangkutan sampah di lokasi pelaksanaan Shalat Idul Adha dan pembagian daging kurban. Satuan tugas khusus harus tersedia di lapangan yang menangani sampah sekaligus sebagai tenaga kampanye dan edukasi kepada masyarakat dalam pengurangan sampah plastik sekali pakai.
"Langkah ini merupakan salah satu upaya implementasi program pengurangan dan penanganan sampah melalui keterlibatan masyarakat yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," jelasnya.
Ujang mengatakan, berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK, Indonesia menghasilkan sekitar 68,5 juta ton sampah pada 2022. Sekitar 18,5 persen di antaranya berupa sampah plastik.
"Hal ini disebabkan oleh pergeseran pola hidup dan pola konsumsi masyarakat dalam menggunakan plastik sekali pakai termasuk saat Idul Adha," tandasnya.
Ekonomi Sirkular
Direktur Eksekutif Belantara Foundation, Dolly Priatna menyebut bahwa upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik penting menjadi tanggung jawab bersama. Tak hanya pemerintah atau Lembaga Swadaya Masyarakat saja, pihak swasta dan masyarakat juga harus berpartisipasi aktif dalam upaya tersebut.
Dia menyebut salah satu upaya pengurangan dan pengelolaan sampah plastik yaitu dengan model ekonomi sirkular. Menurutnya, model tersebut mengolah sebuah produk yang dihasilkan dan dimanfaatkan, seminimal mungkin mencemari bumi.
"Serta masyarakat mendapatkan manfaat yang lebih besar melalui peningkatan nilai-nilai ekonomi. Oleh karena itu, penting memegang pola pikir setidaknya 3 prinsip utama, yaitu reduce, reuse, recycle," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 5 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
Berita Terkini
- Konsisten Dukung PMI dan Diaspora, Bank Mandiri Catat Transaksi Remitansi Tembus Rp 2 Triliun di 2024
- Indonesia Akan Jadi Pusat AI di Asean Berkat Ekosistem Digital yang Berkelanjutan
- UMKM Bandung Perkenalkan Kelezatan Masakan Indonesia di WEF 2025
- Puan: GKSB perkuat Indonesia di global lewat kerja sama antarparlemen
- Naik Signifikan 14%, Bandara InJourney Airports Layani 2,79 Juta Penumpang Pesawat Saat Libur Panjang