Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 12 Mar 2025, 13:33 WIB

Kementrans-Pemkot Batam Bersinergi, Transmigrasi Lokal Barelang Jadi Prioritas

Mentrans Iftitah Sulaiman Suryanagara (kanan) menerima kunjungan jajaran Pemerintah Kota Batam di Kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta.

Foto: ANTARA/HO-Kementerian Transmigrasi.

JAKARTA – Program transmigrasi sudah berjalan sejak zaman kolonial dan terus berkembang hingga sekarang dengan pendekatan yang lebih modern. Trasmigrasi merupakan migrasi masyarakat dari daerah padat penduduk ke daerah yang lebih jarang penduduknya.

Program ini bertujuan untuk, pemerataan penduduk dari daerah padat seperti Jawa, Bali, dan Madura ke luar Pulau Jawa; pengembangan ekonomi wilayah dengan membuka lahan baru untuk pertanian, perkebunan, dan industri; meningkatkan kesejahteraan transmigran dengan menyediakan lahan, perumahan, dan fasilitas dasar; dan memperkuat persatuan bangsa dengan mendorong interaksi sosial dan budaya antar kelompok masyarakat.

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengajak Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Provinsi Kepulauan Riau, untuk berkolaborasi membangun Kawasan Transmigrasi Lokal Batam-Rempang-Galang (Barelang) untuk mendukung pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City.

“Setelah mendapat izin, kewenangan, dan apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto tentang Kawasan Transmigrasi Barelang ini, kami harus secepatnya menunjukkan tindakan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara di Jakarta, Selasa (11/3).

Dia menyatakan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi lokal tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberikan solusi penyelesaian konflik lahan atas hak tanah adat masyarakat setempat karena pengembangan PSN Rempang.

Iftitah mengatakan bahwa program transmigrasi lokal dapat menjadi solusi yang lebih baik dibandingkan upaya relokasi yang ditolak oleh sebagian masyarakat setempat.

Dia menuturkan bahwa upaya relokasi hanya memindahkan lokasi pemukiman warga, sementara program transmigrasi juga mementingkan aspek kesejahteraan, pendidikan, layanan kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja sehingga perpindahan penduduk dapat menimbulkan dampak positif secara sosial dan ekonomi.

“Ini merupakan paradigma baru transmigrasi. Nanti persoalan konflik berkepanjangan yang menentang PSN Rempang Eco City ini akan kami ambil alih solusinya, demi kesejahteraan masyarakat setempat,” ujarnya.

Iftitah menyampaikan bahwa nilai investasi tahap pertama PSN Rempang tercatat sebesar Rp198 triliun. Dalam jangka panjang, terdapat potensi nilai investasi sekitar Rp381 triliun, penyerapan tenaga kerja 186 ribu orang, serta pengurangan emisi karbon 3,4 juta ton per tahun.

Dia berharap bahwa pengembangan PSN tersebut dapat mendorong perekonomian Batam agar mampu melampaui Singapura, sebagai negara tetangga yang berbatasan langsung dengan kota tersebut, saat Indonesia menginjak usia emas pada 2045.

"Batam bisa maju, bahkan melampaui Singapura," ucap Iftitah Sulaiman Suryanagara.

Pemerintah Kota Batam pun mengapresiasi pendekatan dan berbagai upaya yang tengah disiapkan Kementrans untuk mendukung pengembangan PSN Rempang Eco City.

Wali Kota Batam Amsakar Achmad berharap Kementrans dapat membantu membangun 600 unit rumah, sebagai tambahan atas 350 unit rumah yang sudah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum untuk warga setempat yang terdampak pengembangan PSN tersebut.

"Harapan besar kami pada Kementerian Transmigrasi untuk mendukung pembangunan rumah bagi warga lokal Rempang yang belum terpenuhi serta pembangunan dermaga," ujarnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.