Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kampus Mengajar Terbukti Atasi Masalah Literasi dan Numerasi

Foto : istimewa

Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Iwan Syahril, dalam pelepasan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di Bandung, Rabu (22/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Iwan Syahril, mengatakan, program Kampus Mengajar terbukti mengatasi masalah literasi dan numerasi. Mahasiswa Kampus Mengajar menjadi mitra guru dalam mengembangkan startegi pembelajaran yang efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap sekolah.

BANDUNG - Direktur Jenderal PAUD Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Iwan Syahril, mengatakan, program Kampus Mengajar terbukti mengatasi masalah literasi dan numerasi. Mahasiswa Kampus Mengajar menjadi mitra guru dalam mengembangkan startegi pembelajaran yang efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan di setiap sekolah.

"Selain itu, program ini juga berfokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa melalui pengembangan kapasitas kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, penyelesaian masalah, kemampuan komunikasi, manajemen tim, dan cara berpikir yang lebih analitis," ujar Iwan, dalam pelepasan Mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 5 di Bandung, Rabu (22/2).

Iwan menerangkan, dalam beberapa dekade terakhir Indonesia telah berhasil meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah secara signifikan. Masih tersisa sebuah persoalan yang sangat mendasar, yaitu krisis pembelajaran atau learning crisis yang diperparah dengan learning loss akibat masa pandemi.

Dia menambahkan, hal tersebut berpengaruh pada kemampuan literasi dan numerasi generasi bangsa. Hasil Asesmen Nasional tahun 2021 yang dilakukan Kemendikbudristek menunjukkan bahwa 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi, dan 2 dari 3 peserta didik tersebut juga belum mencapai kompetensi minimum untuk numerasi.

"Dengan kata lain, meski sebagian besar sudah ada kesempatan untuk bersekolah, tapi belum banyak kesempatan mengembangkan kompetensi dasar yang diperlukan untuk masa depan mereka," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top