Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Jangan Tebang Pohon, Pemkot Pekalongan Ajak Masyarakat Minimalkan Dampak Perubahan Iklim

Foto : ANTARA/Dokumen Pribadi

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid.

A   A   A   Pengaturan Font

Pekalongan - Jangan tebang pohon. Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengajak masyarakat meminimalkanterhadap dampak perubahan iklim dengan mengubah pola kebiasaan hidup baru denganmencintai alam dan menjaga lingkungan, tidak menebang pohon, tidak membuang sampah sembarangan, dan membatasi penggunaan kendaraan bermotor.

"Gali potensi yang ada di wilayah sekitar yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menyiapkan langkah mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi," kata Wali kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Rabu.

Menurut dia, perubahan iklim telah mengubah beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, mulai dari meningkatnya suhu, mencairnya es yang menaikkan permukaan air laut, hingga cuaca ekstrem.

Adaptasi perubahan iklim ini, kata dia, tidak bisa ditunda lagi sehingga semua pihak bisa mengatasi terjadinya hal itu sebagai upaya menghadapi dan meminimalisasi perubahan iklim yang ditimbulkan.

"Isu perubahan iklim ini sudah menjadi isu di dunia dan efek yang dirasakan oleh masyarakat sudah luar biasa baik dari sisi kesehatan, lingkungan, dan sebagainya. Oleh karena itu, kami mendorong masyarakat agar mengubah pola kebiasaan hidup baru yang lebih bermanfaat," katanya.

Dikatakannya, pihaknya telah melakukan kampanye aksi adaptasi perubahan iklim melalui pameran dan kreatifitas untuk memulihkan perekonomian setelah pandemi COVID-19.

"Kami bekerja sama dengan Yayasan Kemitraan Indonesia berusaha melakukan upaya ini agar aktivitas menggeliat dan memulihkan perekonomian di daerah," katanya.

Menurut dia, saat ini Pemerintah Jawa Tengah sedang konsentrasi pada tiga wilayah terdampak perubahan iklim yaitu Pekalongan, Kota Semarang, dan Demak.

"Potensi daerah sebenarnya sudah sangat luar biasa. Akan tetapi dengan adanya permasalahan utama yang belum selesai yaitu adanya bencana banjir dan rob yang masih sering melanda di daerah ini," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top