Investasi di Weda Bay Ditargetkan Capai 8 Miliar Dollar AS pada 2025
Para tenaga kerja di Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara, Kamis (28/11/2024).
Foto: ANTARA/HO-KemenperinJAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan target investasi 8 miliar dollar AS (setara Rp126,76 triliun) di kawasan industri Weda Bay (IWIP), Maluku Utara pada 2025 berasal dari 5 miliar dollar AS yang diinvestasikan untuk pengembangan industri baterai dan smelter HPAL, dan investasi sebesar 2 miliar dollar AS untuk menerapkan prinsip energi hijau serta memperbaiki bauran energi di kawasan industri tersebut.
“Kemudian, pembangunan industri electrolytic aluminum PT. Kemajuan Aluminium Industry dan PT. Pioneer Aluminium Industry sebesar 1 miliar dollar AS dengan target selesai konstruksi pada 1 Oktober 2025,” ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (29/11).
Lebih lanjut, dia menyatakan dalam kunjungan kerjanya ke IWIP pada Kamis (28/11), dirinya meninjau persiapan groundbreaking tiga proyek yang dibangun di kawasan industri IWIP dengan total nilai sekitar 2 miliar dollar AS, yaitu pabrik Battery Cell untuk EV dan Energy Storage System (ESS) PT REPT BATTERO, pabrik perakitan e-dump truck PT Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia, serta industri electrolytic aluminum PT Kemajuan Alumina Industry.
Dia menjelaskan, PT REPT BATTERO akan memiliki kapasitas produksi battery cell mencapai 20 GWh per tahun dan electrode sekitar 995 juta meter per tahun.
Perusahaan selanjutnya, PT.Qingtuo Automotive Manufacturing Indonesia akan memproduksi kendaraan transportasi energi baru, mesin konstruksi, charging and replacing equipment, serta supporting parts and equipment, dengan total investasi mencapai 693 juta dollar AS.
Pabrik ini ditargetkan selesai dibangun dan bisa beroperasi pada Desember 2025. Penggunaan e-dump truck di area pertambangan merupakan langkah untuk mengurangi emisi karbon.
Kemudian, PT Kemajuan Alumina Industry ditargetkan memproduksi electrolytic aluminum dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dan nilai investasi mencapai 655 juta dollar AS.
Selain itu, Menperin juga meninjau industri yang akan melakukan ekspor produk perdana berupa produk hilir precursor nickel cobalt manganese hydroxide, yaitu PT Huaneng New Material yang berkapasitas produksi 50.000 ton per tahun.
Berita Trending
- 1 Ini Solusi Ampuh untuk Atasi Kulit Gatal Eksim yang Sering Kambuh
- 2 Kenakan Tarif Impor untuk Menutup Defisit Anggaran
- 3 Penyakit Kulit Kambuh Terus? Mungkin Delapan Makanan Ini Penyebabnya
- 4 Perkuat Implementasi ESG, Bank BJB Dorong Pertumbuhan Bisnis Berkelanjutan
- 5 Jangan Masukkan Mi Instan dalam Program Makan Siang Gratis