Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Guru Besar ITS Kembangkan Implan Biodegradable untuk Dunia Kedokteran

Foto : Istimewa

Scanning Electron Microscope dari hasil pelapisan menggunakan metode Plasma Electrolytic pada baut untuk kebutuhan implan yang diteliti oleh Agung Purniawan

A   A   A   Pengaturan Font

SURABAYA - Dalam bidang ortopedi, penyembuhan patah tulang lazim menggunakan implan. Guru Besar ke-184 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Agung Purniawan, mengembangkan pelapisan material implan untuk memperlambat laju degradasi dan pengembangan material implan tulang yang bersifat biodegradable.

Agung mengungkapkan bahwa pengobatan untuk patah tulang lazim menggunakan material non-biodegradable seperti stainless steel dan paduan titanium. Kedua jenis material ini kerap dipilih karena memiliki kekuatan mekanik, ketahanan terhadap korosi, dan tidak bereaksi terhadap jaringan tubuh. "Namun setelah tulang baru tumbuh maka memerlukan operasi pengangkatan implan yang dapat menghadirkan risiko lain," jelas mantan Kepala Departemen Teknik Material dan Metalurgi ITS tahun 2019 - 2020 ini.

Guna mencegah kemungkinan itu, penggunaan implan yang dapat terdegradasi (biodegradable) dan terabsorbsi (bioabsorbable) menjadi alternatif lain. Penggunaannya sendiri dapat sekaligus mempercepat proses penyembuhan karena menyuplai zat yang dibutuhkan oleh tubuh. "Paduan berbasis magnesium cocok digunakan karena zat tersebut juga dibutuhkan tulang, namun laju degradasinya terlalu cepat," ungkapnya.

Dampak dari degradasi tersebut dapat mengurangi sifat mekanik implan dalam menahan beban sebelum tumbuh tulang baru. Berdasarkan hal tersebut, Agung mengembangkan teknologi rekayasa permukaan untuk mengontrol laju degradasi material. "Metode Plasma Electrolytic Oxidation (PEO) menciptakan lapisan pasif yang dapat mengurangi laju degradasi hingga lebih dari 90 persen dibandingkan tanpa adanya perlakuan," tuturnya.

Tak hanya itu, lulusan doktoral dari TU Delft, Belanda ini juga meneliti penggunaan material komposit untuk biodegradable implan. Bahan ini lebih mudah untuk dimanufaktur serta dipadukan dengan zat-zat lain yang dibutuhkan oleh pertumbuhan tulang. "Mineral ataupun zat yang berguna untuk proses penyembuhan lebih mudah digabungkan ke dalam implan ketimbang paduan logam," paparnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top