Filipina dan Jepang Tandatangani Pakta Pertahanan Utama
Foto Arsip - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan PM Jepang Fumio Kishida.
Foto: AFPMANILA - Filipina dan Jepang menandatangani pakta pertahanan utama pada hari Senin (8/7) yang akan memungkinkan pengerahan pasukan di wilayah masing-masing.
Perjanjian Akses Timbal Balik (RAA) diselesaikan di Manila, di mana Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara dan Menteri Luar Negeri Yoko Kamikawa mengadakan pembicaraan dengan mitra mereka dari Filipina Gilberto Teodoro dan Enrique Manalo.
Kesepakatan yang mulai dinegosiasikan Tokyo dan Manila pada bulan November itu memberikan kerangka hukum bagi Jepang dan Filipina untuk mengirim personel pertahanan ke wilayah masing-masing untuk pelatihan dan operasi lainnya.
Teodoro dan Kamikawa menandatangani perjanjian di istana presiden, kata sekretaris komunikasi kepresidenan Cheloy Garafil kepada AFP.
Filipina dan Jepang adalah sekutu lama Amerika Serikat, yang telah memperkuat aliansinya dari Canberra hingga Tokyo untuk melawan meningkatnya kekuatan militer dan pengaruh Tiongkok di kawasan tersebut.
Pejabat Tiongkok menuduh Amerika Serikat mencoba menciptakan NATO versi Asia-Pasifik.
Penandatanganan RAA terjadi saat meningkatnya ancaman Tiongkok terhadap Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan yang memicu ketakutan akan potensi konflik yang dapat menyeret Amerika Serikat.
Telah terjadi peningkatan konfrontasi di laut antara kapal-kapal Tiongkok dan Filipina saat Beijing meningkatkan upaya untuk mendorong klaimnya atas hampir seluruh jalur perairan strategis tersebut.
Insiden paling serius dari sejumlah insiden terjadi pada tanggal 17 Juni ketika personel penjaga pantai Tiongkok yang membawa pisau, tongkat, dan kapak mengepung dan menaiki tiga kapal angkatan laut Filipina selama misi pasokan ulang ke Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly.
Seorang pelaut Filipina kehilangan ibu jarinya dalam insiden tersebut.
Tokyo dan Beijing juga berselisih pendapat mengenai pulau sengketa yang dikuasai Jepang di Laut Tiongkok Timur.
Jepang menginvasi dan menduduki Filipina selama Perang Dunia II, tetapi kedua negara tersebut sejak itu semakin dekat karena perdagangan dan investasi, dan baru-baru ini, untuk melawan kebangkitan Tiongkok.
Jepang merupakan pemasok utama peralatan keamanan bagi Filipina, termasuk kapal patroli untuk penjaga pantai dan sistem pengawasan radar pantai.
Duta Besar Tokyo untuk Manila, Kazuya Endo, dalam pidatonya pada hari Kamis menandai "perkembangan signifikan" dalam pasokan peralatan pertahanan Jepang ke Filipina.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Musyawarah Kadin Indonesia Siap Digelar, Arsjad Rasjid Pertahankan Keutuhan Organisasi
- Ini Rekap Transfer Liga Prancis
- Ini Kata Jens Raven Soal Kluivert dan Indonesia ke Piala Dunia
- Ternyata Ini yang Dilakukan Pembunuh Sandy Permana untuk Hilangkan Jejak
- Kepulauan Seribu Akan Bangun Tanggul Cegah Abrasi