Emil Salim Tolak Penghargaan
Emil
JAKARTA - Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, menolak pemberian penghargaanClimate Hero AwarddariForeign Policy Community Indonesia(FPCI). Alasannya, dia merasa gagal menjalankan konvensi Rio 1992.
FPCI mengadakanClimate Hero Awardyang dianugerahkan pada tokoh-tokoh dan kelompok masyarakat yang berjasa dalam memperjuangkan ambisi, komitmen, dan aksi iklim Indonesia. "Saya merasa tidak patut menerima penghargaan ini," kata Emil Salim dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6).
Prof Emil Salim mengatakan ditugaskan oleh mendiang presiden Soeharto sebagai bagian dari delegasi Indonesia untuk menandatangani dua konvensi Rio 1992 dalam KTT Bumi yang diadakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 3-14 Juni 1992 di Rio de Janeiro, Brazil.
Mantan menteri lingkungan hidup tersebut juga menyebutkan membaca laporan pelaksanaan konvensi Rio 1992 yang diumumkan pada 2022. "Ketika saya baca laporan tersebut, ternyata semua pemerintahan di dunia gagal melaksanakan konvensi tersebut, termasuk Indonesia. Dikatakan bahwa pelaksanaan Indonesia untuk dua konvensi itu adalahpoor, rendah, buruk," kata Prof. Emil.
Dia mengatakan bahwa berdasarkan laporan tersebut, artinya tujuan konvensi untuk menyelamatkan alam, hutan, dan Indonesia gagal sehingga peringkat Indonesia sebagai negara dengan hutan terbesar kedua di dunia turun menjadi terbesar ketiga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya