
Diskon Tarif Listrik Sumber Deflasi Dua Bulan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Nurul Hasanudin saat menyampaikan rilis berita statistik edisi Maret 2025.
Foto: ANTARA/Lia Wanadriani SantosaJAKARTA – Selama dua bulan ini Jakarta mengalami deflasi dengan andil besar diskon tarif listrik. “Badan Pusat Statistik mencatat penerapan diskon tarif listrik sebesar 50 persen memberi andil besar angka deflasi Jakarta untuk bulan Januari dan Februari,” tutur Kepala BPS Jakarta, Nurul Hasanudin, Senin (3/3).
Pada bulan Januari, diskon tarif listrik memberikan andil deflasi bulanan sebesar 1,94 persen. Sedangkan untuk bulan Februari, andilnya 0,91 persen. Menurut Nurul, dari 11 kelompok pengeluaran, diskon tarif listrik memiliki pengaruh signifikan terhadap warna inflasi Jakarta dalam dua bulan terakhir.
Adapun bulan Januari, Jakarta mengalami deflasi bulanan sebesar 1,50 persen. Sedangkan pada bulan Februari 0,29 persen. “Di tingkat nasional deflasinya cukup dalam di minus 0,48 persen. Kita berada di level minus 0,29 persen,” kata Nurul.
- Baca Juga: Jangan Ada Spekulan Lambungkan Harga
- Baca Juga: Penyidik Temukan Unsur Pidana Pagar Laut Bekasi
Dia mengemukakan berbeda dengan dua tahun sebelumnya, pada tahun ini terjadi deflasi untuk pertama kalinya pada bulan Februari yang didorong diskon tarif listrik. Nurul lalu menyebutkan, selain tarif listrik, komoditas lain yang juga memberi andil deflasi Jakarta bulan Februari adalah bawang merah (0,04 persen), cabai rawit (0,03 persen), cabai merah (0,02 persen), dan tomat (0,02 persen).
Sementara itu, secara tahunan, Jakarta juga tercatat mengalami deflasi. Dia menjelaskan, deflasi Jakarta Februari 2025 secara tahunan sebesar 0,59 persen. Penyumbang utama deflasi bulan Februari 2025 secara tahunan adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil deflasi sebesar 2,16 persen.
Sama seperti deflasi bulanan, komoditas utama penyumbang pada kelompok ini adalah tarif listrik dengan andil 2,28 persen. Komoditas lainnya yang juga berkontribusi deflasi Jakarta secara tahunan adalah cabai merah (0,12 persen), tomat (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), dan tarif kereta api (0,02 persen).
Pemerintah menetapkan pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA untuk pemakaian bulan Januari 2025 (yang akan dibayar bulan Februari) dan Februari 2025 (yang akan dibayar pada rekening bulan Maret).
- Baca Juga: D’Masiv Mampukah Mengajak Warga Naik Transjakarta
- Baca Juga: PSSI Akan Perbaiki Akses ke JIS
Sedangkan, pelanggan prabayar diberi diskon secara langsung ketika pembelian token listrik Januari dan Februari. Dengan begitu, masyarakat cukup membayar harga token setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
- 5 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
Berita Terkini
-
Siti Fauziah Harap DWP Setjen MPR Terus Kembangkan Potensi
-
Ibas Minta Kepala Daerah Perkuat Kolaborasi untuk Kemajuan Indonesia dan Kepentingan Rakyat
-
Pimpinan MPR Dukung Kolaborasi IFC dan Pertamina Hulu Energi untuk Kembangkan Model Bisnis CCS
-
Toleransi antarumat beragama
-
Banjir bandang Puncak Bogor