Cicit Syekh Abdul Qadir Al-Jailanii Hadiri 'Maulid Akbar' di Masjid Al-Akbar Surabaya
Syekh Afeefuddin Al-Jailani dan Ketua Dewan Pembinas Yayasan Pendidikan MAS, Khofifah Indar Parawansa dalam peringatan Maulid Nabi dan HUT Ke-24 Masjid Al-Akbar Surabaya, Sabtu (2/11) malam.
Foto: Koran Jakarta / SelocahyoSURABAYA - Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang merupakan cicit dari Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, pendiri Thariqah Qadiriyah yang terkenal di Asia, Timur Tengah, dan Indonesia menghadiri "Maulid Akbar" di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Sabtu (2/11) malam.
"Maulid Akbar ini merupakan istilah beliau, karena kedatangan beliau ke Masjid Al-Akbar saat ini bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi, HUT Ke-24 Masjid Al-Akbar dan juga Haul Syekh Abdul Qadir Al-Jailani," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan MAS, Khofifah Indar Parawansa.
Ketua Umum PP Muslimat NU itu berharap adanya limpahan berkah untuk Jatim dan masyarakatnya dengan terselenggaranya "Maulid Akbar" yang juga dihadiri oleh Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang berasal dari Irak itu.
Dalam tausiyah di depan belasan ribu jamaah MAS, Syekh Afeefuddin Al-Jailani yang merupakan tokoh sentral Darul Jailani International itu menilai pertemuan malam ini merupakan majelis yang luar biasa, karena penuh dengan rasa cinta kepada Rasulullah dan juga cinta kepada Masjid Al-Akbar yang merupakan "rumah" Allah.
"Cinta kepada Rasulullah adalah cinta yang terbesar, karena itu majelis yang dipenuhi rasa cinta kepada Rasulullah akan menjadi kenikmatan yang paling agung, karena kita akan mempunyai buku (catatan amal) yang bukan hanya shalat, zakat, dan ibadah spiritual lainnya, tetapi juga ada buku cinta kepada Rasulullah," katanya.
Dalam acara yang dihadiri Gus Hafidz (Majelis Syubbanul Muslimin KH Agoes Ali Masyhuri (Wakil Rais Syuriyah PWNU Jatim), tiga Imam Besar MAS, dan Ketua BPP MAS Sudjak itu, ia menjelaskan Majelis Maulid Nabi adalah majelis yang sangat penting, karena akan menjadi majelis untuk menumbuhkan cinta kepada Rasulullah dan Allah.
"Ada ulama yang suka menulis puisi cinta kepada Rasulullah, tetapi tidak pernah mimpi bertemu Rasulullah, kemudian dia mengadu kepada Rasulullah dan dijawab bahwa dia akan melihat Rasulullah saat ajal, sehingga malaikat yang mencabut nyawanya langsung membawanya ke surga," katanya.
Cicit dari sufi terkenal abad ke-12 yang juga pemegang utama Mutawalli Masjid dan Maqam Sultanul Awlia Al Sheikh Abdul Qadir Al-Jailani di Baghdad, Irak, itu siap mengisi kajian rutin tentang Kajian Akhlak dan Sholawat di MAS dan siap datang ke Surabaya dalam dua bulan sekali untuk kajian itu.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 2 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 3 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 4 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
- 5 Aneh Kenapa Bisa Terjadi, PT LIB Koordinasi dengan Komdis PSSI terkait Masalah 12 Pemain PSM
Berita Terkini
- Presiden Korsel Kembali Tolak Panggilan Penyelidikan Darurat Militer
- Simak Ini bagi yang Mau Kuliah di Mancanegara, Gisela Cindy Bagikan Kiat Persiapan Finansial Tinggal di Luar Negeri
- Polisi Amankan Dua Benda Diduga Mortir di Cilandak
- Sinergi BUMD, Bank DKI Dorong Digitalisasi Sistem Pembayaran PAM Jaya
- Tiga Peralatan Dapur Praktis yang Wajib Dimiliki Wanita Sibuk