Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bus TransJateng Layani 23,6 Juta Penumpang Sejak 2013

Foto : ANTARA/HO-Humas Pemprov Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meluncurkan BRT Transjateng rute Semarang-Grobogan, Rabu (13/10).

A   A   A   Pengaturan Font

SEMARANG - Angkutan aglomerasi berupa Bus Rapid Transit (BRT) TransJateng telah melayani sebanyak 23.672.113orang penumpang di tujuh koridor sejak dioperasikan pada tahun 2013 hingga pertengahan 2023.

"23,6 juta penumpang itu dengan kriteria yang meliputi kalangan umum, pelajar, buruh, dan veteran," kata Kepala Balai Transportasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Agung Pramono di Semarang, Minggu (17/9).

Ia menyebut angkutan aglomerasi yang murah dan nyaman serta diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu menjadi primadona bagi kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Hampir dari seluruh koridor BRT TransJateng, penumpang paling banyak adalah kalangan pelajar dan buruh.

"Dua kalangan penumpang yang paling besar jumlahnya yaitu pelajar atau anak-anak sekolah sama buruh. Itu yang paling besar dari semua koridor," ujarnya.

Ia mencontohkan pada BRT TransJateng koridor Semarang-Bawen, sejak2017- 2023jumlah penumpang pelajar tercatat1.156.832orang, dan buruh 978.330 orang, serta veteran 2.276 orang.

Kemudian, pada koridor Purwokerto-Purbalingga kurun waktu yang sama, jumlah penumpang pelajar tercatatb1.065.985 orang, buruh 547.609 orang, dan veteran 836 orang.

"Kami tahu, mereka (pelajar dan buruh) kan dalam kategori golongan menengah ke bawah. Kayak pelajar belum punya pendapatan, buruh pabrik yang segmennya pekerja keras, yang gajinya masih rata-rata UMR," katanya.

Apalagi biaya atau tarif bus juga terbilang terjangkau yakni bagi pelajar, buruh dan veteran tarifnya hanya Rp2.000 sekali jalan, sedangkan bagi penumpang umum Rp4.000 ribu.

Besaran tarif itu, menurut Agung, lebih hemat dibandingkan mereka menggunakan kendaraan pribadi.

"Oleh karenanya, keberadaan BRTTrans Jateng dapat menunjang aktivitas pelajar dan buruh. Atau juga menunjang kegiatan masyarakat lain, misalnya pergi ke pasar, atau tujuan lainnya," ujarnya.

Dishub Jateng mengharapkan pemerintah kabupaten/kota bisa menyediakan feeder agar BRT TransJateng dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.

Sejauh ini, pada masing-masing koridor BRT TransJateng tersedia sebanyak 14 unit armada, namun khusus untuk koridor Semarang-Bawen tersedia 28 unit armada karena tingginya minat penumpang.

"Koridor gemuk (padat penumpang) ya koridor Semarang-Bawen. Saatpeak bisa 100 persen lebih. Saatoffpeaksekitar 70-80 persen. Di kisaran 85 persen," katanya.

Selain meringankan beban ekonomi masyarakat, keberadaan, lanjut dia, BRT TransJateng juga dapat mengurangi tingkat pemakaian kendaraan bermotor di jalan raya, mengurangi kemacetan lalu lintas, juga mengurangi angka kecelakaan dan polusi udara.

Saat ini ada tujuh koridor BRT TransJateng yaitu Semarang-Bawen, Semarang-Kendal, Purwokerto-Purbalingga, Magelang-Purworejo, Solo-Sragen, Semarang-Grobogan, dan Solo-Wonogiri.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top