Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 04 Nov 2024, 06:25 WIB

Bintang yang Menuju Kematian

Foto: AFP

Ketika malam yang cerah, di rasi bintang Orion terdapat sebuah bintang paling terang. Itulah yang disebut dengan Betelgeuse, yang terletak pada jarak 640 tahun cahaya dari Bumi. Bintang paling terang kesembilan, di langit malam ini berupa titik kemerahan berkilauan di bahu konstelasi itu.

Selama beberapa tahun terakhir ini bintang ini lebih eye-catching dari sebelumnya, karena sedang terjadi perubahan besar dalam penampilannya. Kecerahannya mengalami fluktuasi secara tak terduga sebuah fenomena yang masih belum bisa dipahami.

Saat ini orang-orang terutama para astronom sedang menunggu, berharap terjadi peristiwa langit yang bersejarah yang disebut supernova, atau ledakan yang sangat energik dari suatu bintang besar dan masif yang berada di titik tertentu dalam siklus hidupnya, yang disebabkan oleh keruntuhan inti gravitasi.

Pada saat terjadi supernova sebuah bintang memancarkan energi lebih banyak daripada nova dan kecerahannya dapat bertahan hingga beberapa bulan.Para ahli memperkirakan nantinya akan terjadi supernova atau peristiwa kematian sebuah bintang.

Betelgeuse diperkirakan akan mengakhiri hidupnya secara eksplosif dalam peristiwa itu. Jarak bumi yang hanya 640 tahun cahaya dianggap cukup dekat untuk menyaksikan peristiwa ini. Jika itu terjadi maka penduduk Bumi akan berada di barisan depan menuju bencana kosmik yang spektakuler ini.

Namun tampaknya kematian bintang ini masih lama. Mereka yang hidup hari ini diperkirakan tidak akan melihatnya. Berdasarkan kecerahan, warna, ukuran, dan perkiraan usia bintang, para ilmuwan yakin Betelgeuse masih dalam tahap awal proses peleburan helium menjadi karbon yang kemudian harus berfusi menjadi oksigen, diikuti silikon, dan terakhir besi.

Pada titik terakhir itu, inti Betelgeuse tidak lagi dapat meraup energi dari reaksi fusi lebih lanjut, untuk menyebabkan bintang runtuh karena pengaruh beratnya sendiri dan meledak sendiri hingga berkeping-keping.

"Kita tahu bahwa Betelgeuse akan segera meledak, tetapi segera terjadi dalam 10.000 hingga 100.000 tahun ke depan," kata astrofisikawan di Flatiron Institute di New York City, Jared Goldberg. "Saya tidak akan mempertaruhkan karier saya di ledakan Betelgeuse sekarang ini," imbuh dia seperti dikutip Scientific American.

Namun, ketika hari itu tiba, hal itu kata Goldberg akan mencengangkan. Pertanda pertama supernova akan halus tetapi tidak salah lagi banjir hantu neutrino yang dipancarkan selama keruntuhan bintang yang tiba-tiba menyapu Bumi, menyalakan detektor di seluruh dunia.

Tak lama kemudian, ketika foton berenergi tinggi keluar dari awan padat yang mengembang dari puing-puing bintang, kembang api yang sesungguhnya akan dimulai. "Apa yang akan kita lihat adalah Betelgeuse menjadi sangat terang seperti 10.000, 100.000 kali lebih terang dari biasanya dalam skala waktu sepekan," kata Goldberg. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.