Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Berkat Kemampuan Membengkokkan Cahaya, Fisikawan Akhirnya Dapat Menemukan Lubang Cacing

Foto : Istimewa

Gambar pertama yang pernah diambil dari sebuah lubang hitam, yang dikenal sebagai Sagitarius A*, yang diambil oleh Teleskop Horizon Peristiwa pada 2022. Suatu hari, para astronom akhirnya dapat membuktikan keberadaan lubang cacing juga.

A   A   A   Pengaturan Font


JISHOU - Dalam penelitian terbaru, fisikawan telah menemukan cara untuk menemukan lubang cacing (Wormhole) di alam semesta dan, yang lebih penting, membedakannya dari lubang hitam (black hole).

Dilansir oleh Popular Mechanics, dalam hal membuat prediksi, teori relativitas umum Albert Einstein tidak terkalahkan, setidaknya dalam fisika. Teori tersebut mengatakan bahwa benda-benda bermassa "membemgkokkan" jalinan ruang waktu, dan bahwa lengkungan ini memunculkan gaya gravitasi. Teori ini juga mengarah pada saran tentang banyak fenomena, peristiwa, dan objek yang pada akhirnya akan ditemukan oleh para astronom dan fisikawan di kosmos. Namun satu objek kosmik utama masih belum ditemukan: lubang cacing.

Tidak seperti lubang hitam, lubang cacing tetap murni hipotetis. Jika mereka ada, mereka tetap tidak terdeteksi. Tetapi fisikawan baru saja menemukan cara baru yang menjanjikan untuk menemukan mereka.

Memprediksi Keberadaan Wormhole
Relativitas umum meramalkan lubang hitam sebagai objek dengan massa yang luar biasa padat sehingga menciptakan wilayah ruang dengan gravitasi yang sangat kuat sehingga cahaya pun tidak cukup cepat untuk menghindarinya, jauh sebelum para astronom melihat petunjuk tentang wilayah tersebut. Relativitas umum juga meramalkan riak-riak kecil di ruangwaktu yang diciptakan oleh benda-benda bermassa yang dipercepat, yang sekarang kita sebut " gelombang gravitasi " dan dapat dideteksi dengan interferometer laser yang sangat besar dan sangat sensitif.

Kekuatan ramalan dari pencapaian puncak Einstein lebih lanjut memprediksikan bahwa pembengkokan ruangwaktu oleh objek bermassa besar juga akan membelokkan cahaya, terkadang memperbesarnya atau bahkan membuat objek tunggal yang jauh muncul di banyak titik di ruang angkasa. Para astronom sekarang menggunakan perbesaran cahaya ini, yang dikenal sebagai "lensa gravitasi" atau kadang-kadang "pelensaan mikro", untuk melihat objek yang jauh seperti galaksi yang ada di alam semesta awal .
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top