Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Media Tiongkok Memperingatkan AS akan Terkena Tarif Impor Tinggi dari Negara Lain

KORAN-JAKARTA.COM | Selasa, 18 Mar 2025, 23:50 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

BEIJING - media pemerintah Tiongkok baru-baru ini memperingatkan, tarif impor Amerika Serikat akan menimbulkan kerugian signifikan terhadap ekonomi AS karena negara-negara lain membalas dengan "tarif tinggi" terhadap barang-barang Amerika, membuka pintu bagi tindakan lebih lanjut oleh Beijing karena gelombang pungutan lainnya sudah di depan mata.

Media Tiongkok Memperingatkan AS akan Terkena Tarif Impor Tinggi dari Negara Lain Doc: Istimewa

Ket. Kontainer pengiriman barang berada di pelabuhan di Tianjin, Tiongkok.

Dikutip dari The Straits Times, hanya dua bulan setelah kembali ke Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump telah memicu konflik perdagangan dengan Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak atas impor AS, dengan pungutan tersebut berpotensi berlaku pada tanggal 2 April.

Tiongkok dengan cepat menanggapi dengan tindakan balasan pada bulan Februari dan Maret ketika dua putaran tarif Trump mulai berlaku.

Dan Beijing secara luas diperkirakan akan bereaksi cepat terhadap tarif April jika tarif itu benar-benar diberlakukan.

"Menanggapi tarif AS, mitra dagangnya tidak akan tinggal diam," tulis tabloid nasionalis Tiongkok Global Times dalam editorialnya, Selasa (18/3).

"Membalas dengan tarif tinggi terhadap ekspor AS dapat menjadi pilihan bagi banyak negara."

Beijing telah mengenakan pungutan balasan terhadap pertanian dan ekspor pangan AS, membatasi ekspor dan investasi terhadap 25 perusahaan AS, menangguhkan izin impor kedelai dari tiga perusahaan AS, dan menghentikan impor kayu gelondongan AS.

Tiongkok juga meluncurkan penyelidikan terhadap beberapa produk serat optik AS.

Untuk membantu perusahaan asing yang berkantor pusat di Tiongkok melawan "guncangan eksternal", kementerian perdagangannya akan mengambil serangkaian langkah untuk membantu mereka memperluas penjualan di negara tersebut, menurut Yuyuan Tantian, akun media sosial yang berafiliasi dengan lembaga penyiaran negara CCTV, pada tanggal 17 Maret, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

"Banyak negara secara aktif berupaya untuk mendiversifikasi kemitraan ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan mereka pada AS dengan menjalin aliansi perdagangan baru," kata Global Times. 

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S
Tren Saat Ini
Realtime
Ads
# 3
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
Jumat, 11-Jul-2025 | Nasional
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
# 5
Transaksi Bansos untuk Judol Capai Rp957 Miliar
Berita Terkait

Dukung UMKM, BPJPH Beri Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg

Jumat, 11-Jul-2025 | Yebdi Trismar

Nasional Dukung UMKM, BPJPH Beri Ser...

Kemenkum Sosialisaskan Hak Cipta ke Pelaku Usaha Hiburan di Semarang

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Nasional Kemenkum Sosialisaskan Hak ...

Pemkot Tangerang Terjunkan Petugas Sisir Sampah di Sungai-Saluran Air

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Megapolitan Pemkot Tangerang Terjunkan ...

Menag: Tunjangan Guru PAI Non?ASN Naik Rp500 Ribu

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Nasional Menag: Tunjangan Guru PAI N...
Video Pilihan
Iran akan Dibom Lagi? Trump Ragu Kerusakan Situs Nuklir Iran dan Isyaratkan Konflik dapat Berlanjut