Stok Beras Impor Bulog Harus Habis sebelum Panen Raya
- Stabilitas Pangan
- NFA (National Food Agency)
- Stok Beras
JAKARTA - Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) meminta agar Perum Bulog dapat menghabiskan stok beras impor untuk memaksimalkan penyerapan beras dalam negeri pada panen raya mulai Februari-Maret mendatang.

Ket. Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi
Doc: ISTIMEWA
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan Perum Bulog mendapat penugasan untuk menyerap hingga 2,4 juta ton atau 70 persen pengadaan dari keseluruhan panen.
"Saya sudah menugaskan Bulog untuk menyerap (beras) 2,4 juta ton tahun ini sehingga gudang memang harus dikosongkan. Jadi, nanti Bulog akan mengosongkan untuk operasi pasar sebulan terakhir," kata Arief saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/1).
Seperti dikutip dari Antara, Arief menyebutkan cadangan beras pemerintah (CBP) yang menjadi stok Bulog saat ini mencapai sekitar 300 ribu ton.
Stok itu berasal dari importasi yang masuk secara bertahap pada awal 2023 atau bagian dari total impor beras sebanyak 500 ribu ton yang diputuskan pemerintah untuk menstabilkan harga beras. Sebelumnya, sebanyak 200 ribu ton beras impor sudah masuk pada pertengahan Desember 2022.
Operasi Pasar
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan 315 ribu ton beras siap edar yang akan disalurkan melalui operasi pasar hingga Maret mendatang.
Anda mungkin tertarik:
Di sisi lain, Buwas menargetkan seluruh beras impor yang masuk dapat tersalurkan melalui operasi pasar paling lambat pada Februari. Hal itu untuk menyiasati agar operasi pasar tidak membuat harga gabah di tingkat petani jatuh saat panen.
"Paling lambat semua yang impor tanggal 15 Februari sudah masuk Gudang Bulog, tapi secara bertahap dipakai operasi pasar. Saya berharap sampai Februari ini habis yang (beras) impor maupun yang ada stok," kata Buwas.
Adapun Perum Bulog sesuai arahan Presiden Joko Widodo telah menggelontorkan 100 ribu ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau dikenal operasi pasar pada awal Januari 2023 untuk meredam gejolak kenaikan harga beras di pasaran.
Harga pembelian dari Gudang Bulog berkisar 8.300-8.900 rupiah per kg disesuaikan dengan pembagian zonasi.
Sebagai rincian, beras dijual seharga 8.300 rupiah per kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi, sedangkan wilayah Sumatera, kecuali Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan 8.600 rupiah per kg, serta wilayah Maluku dan Papua sebesar 8.900 rupiah per kg.