Warung Pancasila, Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Inklusif
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid beserta Pendiri Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) Sharmila Yahya, dalam acara Serah Terima Uji Coba Warung Pancasila di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, (31/3).
Foto: istimewaJAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Pemuda Pancasila didukung jaringan usaha ritel sembako Sahabat Usaha Rakyat (Sahara) mewujudkan ruang pemberdayaan warung kelontong bernama Warung Pancasila.
Ketua Komite Tetap Kewirausahaan Kadin Indonesia, Sharmila Yahya menjelaskan, Warung Pancasila hasil kerjasama dengan Pemuda Pancasila yang akan dikelola langsung kader di daerah masing-masing ini, untuk meningkatkan daya saing UMKM secara berkelanjutan, mulai dari akses permodalan, manajemen toko, hingga suplai sembako.
"Kita berkolaborasi mendorong keberlanjutan ekonomi inklusif, bukan ekonomi eksklusif. Karena kesejahteraan itu menjadi bagian dari negeri ini untuk membangun ekonomi secara bersama-sama," jelas Sharmila yang ditunjuk sebagai penanggungjawab kolaborasi pemberdayaan warung kelontong, saat penandatanganan serah terima realisasi Warung Pancasila perdana di Pasar Minggu, Jakarta, Jumat (31/3).
Di sisi lain, kehadiran Warung Pancasila juga memberi solusi ketersediaan pangan yang mudah dan murah bagi masyarakat, di tengah kenaikan harga bahan pokok.
Wakil Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila Bidang Ekonomi Arsjad Rasjid merasa optimistis dengan hadirnya kolaborasi jaringan ritel di setiap daerah ini. Masyarakat akan terbantu dengan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga bahan pangan yang murah.
"Jaringan usaha ritel 100 ribu warung kelontong Sahara sangat berkomitmen membantu mewujudkan Warung Pancasila di setiap daerah dengan harga terjangkau masyarakat," jelas Arsjad yang juga Ketua Umum Kadin Indonesia.
Fokus lain peran Warung Pancasila ini, menjadikan wadah bersama dalam meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat skala per wilayah dengan upaya mendapatkan fasilitas pelatihan usaha yang layak, mendapatkan akses permodalan yang mudah, serta bisa mengikuti perkembangan zaman di era optimalisasi digital untuk menjalankan sektor usaha kecil warung kelontong.
"UMKM kini telah menjadi tumpuan ekonomi nasional. Sehingga hasilnya harus benar-benar dinikmati pelaku usaha itu sendiri," tegas Sharmila yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia (Inkowapi) ini.
Diharapkan, hadirnya Warung Pancasila ini bisa menjadi motor penggerak sendi ekonomi mikro di masing-masing daerah, serta bisa menjadi penopang pertumbuhan perekonomian Indonesia segmen UMKM.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke