Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Kasemen Andalkan Sumur di Tengah Sawah untuk Atasi Kesulitan Air

Foto : (ANTARA/Desi Purnama Sari)

Warga sedang mengambil air bersih di sumur tengah sawah yang berlokasi di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Selasa (3/9).

A   A   A   Pengaturan Font

SERANG - Kesulitan air bersihmelanda sejumlah wilayah di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, sehingga warga mengandalkan sumur yang berada di tengah sawah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jahuri warga Kampung Manggerong, Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa, mengatakan bahwa kondisi kekeringan telah melanda wilayahnya selama satu bulan, akibatnya warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Udah sekitar satu bulan mengalami kekeringan, kalau musim kemarau gini susah air. Satu-satunya sumur yang terisi air bersih hanya disini saja yang lainnya kering semua," katanya.

Jahuri mengaku setiap hari harus menempuh jarak 1 kilometer dari rumahnya menuju sumur untuk mengambil air bersih dengan menggunakan sepeda motor dan membawa sejumlah jerigen berukuran 25 liter.
Air bersih ini nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak hingga mandi.
"Setiap hari ngambil airnya ke sini, jadi sehari itu dua kali bawa enam jerigen pake motor begini. Kalau jarak dari rumah ke sini sekitar 1 kilometer, airnya ya dipakai buat masak sama mandi aja kita pake seperlunya," katanya.
Ia mengatakan sumur yang berlokasi di tengah sawah ini menjadi satu-satunya sumur yang tidak pernah kering dan memiliki rasa yang tidak payau atau asin meski dalam kondisi kemarau.
Kekeringan tidak hanya terjadi di Kampung Manggerong, melainkan juga terjadi di tiga Kampung lainnya seperti Kebasiran, Kemayungan dan Setu.

Siti Nurlela warga Kebasiran, Kelurahan Sawah Luruh, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mengaku kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, karena beberapa sumber air yang ada mulai kering.
"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kita hanya mengandalkan sumur yang ada di tengah sawah ini. Kalau musim kemarau begini pasti pada kering jadi susah air," katanya.
Ia berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah untuk dapat mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Sudah sebulan kekeringan, kami berharap pemerintah dapat memasok air bersih ke daerah kami. Karena hanya ada sumur ini yang dapat dimanfaatkan oleh warga dari beberapa Kampung," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Banten memetakan lima kecamatan rawan bencana kekeringan selama musim kemarau yakniKasemen, Taktakan, Walantaka, Serang, dan Cipocok Jaya.

"Lima kecamatan itu kita lihat berdasarkan data di tahun 2023, pada saat itu kondisi kekeringan dan krisis air bersih sempat terjadi di lima kecamatan tersebut. Paling parah itu di Kasemen dan Walantaka," kataSekretaris Pelaksana BPBD Kota Serang, Heri Sumbara.

Menurut dia, sebagai upaya kesiapsiagaan, BPBD Kabupaten Serang telah menyiapkan lima toren air bersih dengan kapasitas 500 hingga 1.000 liter yang nantinya akan disebarkan ke wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu juga tersedia satu mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter. Ant

Redaktur : -
Penulis : Antara, Opik

Komentar

Komentar
()

Top