Unik! Ini 8 Tradisi Tahun Baru yang Tak Biasa dari Seluruh Dunia
Di Spanyol, Tahun Baru ditandai dengan tradisi unik memakan dua belas buah anggur, satu buah saat lonceng jam berbunyi di tengah malam.
Foto: Spain.infoBagi banyak orang, minum sampanye, membuat resolusi, menonton kembang api adalah tradisi favorit untuk merayakan Tahun Baru.
Namun, ada banyak sekali tradisi yang tidak biasa yang dianggap penting oleh banyak negara dan budaya lain untuk mendapatkan keberuntungan di tahun mendatang atau sebagai tanda terima kasih.
Berikut delapan tradisi unik dari berbagai belahan dunia saat merayakan Tahun Baru seperti dikutip dari Express.
Makan 12 Anggur untuk Keberuntungan di Spanyol
Di Spanyol, Tahun Baru ditandai dengan tradisi unik memakan dua belas buah anggur, satu buah saat lonceng jam berbunyi di tengah malam. Tradisi yang konon membawa keberuntungan untuk tahun mendatang ini merupakan tantangan yang meriah dan menghibur bagi para pesertanya.
Keluarga dan teman berkumpul di sekitar televisi atau di alun-alun untuk menyelaraskan kegiatan makan anggur mereka dengan bunyi jarum jam.
Tradisi yang dikenal sebagai "Las Doce Uvas de la Suerte" ini dimulai sejak akhir abad ke-19 dan diyakini dimulai di Alicante sebagai cara bagi petani untuk mempromosikan panen anggur mereka.
Joyanokane (Dentang Lonceng) di Jepang
Tahun Baru di Jepang dirayakan dengan penuh perenungan. Kuil-kuil membunyikan lonceng sebanyak 108 kali untuk melambangkan pembersihan 108 keinginan duniawi sebagai bagian dari tradisi Buddha.
Praktik ini disebut "joyanokane", diyakini dapat menyucikan jiwa dan menyambut awal yang baru. Keluarga juga ikut serta dalam "osechi ryori", hidangan istimewa yang terdiri dari hidangan yang ditata dengan indah, masing-masing melambangkan harapan untuk kesehatan, kemakmuran, dan kebahagiaan.
Pembuatan mochi dan pengiriman kartu pos Tahun Baru, atau "nengajo", semakin memperkaya kemeriahan pesta.
Persembahan untuk Dewi Laut di Brazil
Di Pantai Copacabana yang ikonik di Brazil, penduduk setempat dan pengunjung mengenakan pakaian putih dan mempersembahkan bunga serta lilin kepada Lemanjá, Dewi Laut. Persembahan ini dikirim ke laut dengan perahu kecil sebagai tanda terima kasih dan harapan untuk kemakmuran di tahun mendatang.
Pakaian putih melambangkan perdamaian, sementara kembang api menerangi langit di atas pantai dalam pertunjukan yang memukau.
Perayaan sering kali meliputi musik dan tarian samba, menciptakan suasana semarak dan gembira yang berlangsung hingga fajar.
Memecahkan Piring di Denmark
Orang Denmark menyambut Tahun Baru dengan tradisi yang tidak biasa dan menyenangkan: memecahkan piring di pintu teman dan keluarga.
Semakin banyak piring pecah yang Anda temukan di depan pintu rumah, konon Anda akan memperoleh semakin banyak keberuntungan di tahun mendatang.
Tradisi lain yang terkenal adalah melompat dari kursi saat tengah malam, yang melambangkan melompat ke Tahun Baru dengan penuh semangat. Rumah-rumah dihiasi dengan lilin dan karangan bunga, menciptakan suasana yang nyaman untuk pesta dan pertemuan yang meriah.
Perayaan Cahaya di India
Perayaan Tahun Baru di India sangat bervariasi di berbagai daerah dan budaya. Misalnya, festival Sikh Lohri, yang dirayakan pada bulan Januari, menampilkan api unggun, musik, dan tarian untuk menandai berakhirnya musim dingin dan musim panen.
Sementara di India Selatan, Tahun Baru dirayakan dengan persembahan kepada dewa, pesta tradisional yang disajikan di atas daun pisang, dan penyalaan lampu minyak. Di Goa, pesta pantai dan kembang api menjadi sorotan, memadukan perayaan modern dengan adat istiadat kuno.
Seollal di Korea Selatan
Di Korea Selatan, Tahun Baru Imlek, yang dikenal sebagai Seollal, adalah waktu untuk berkumpul keluarga dan memberi penghormatan kepada leluhur.
Kebiasaan tradisionalnya meliputi mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea), memainkan permainan rakyat seperti "yutnori" dan memakan tteokguk, sup kue beras yang melambangkan pertambahan usia setahun.
Seollal adalah hari libur tiga hari, di mana keluarga saling bertukar hadiah dan melaksanakan ritual leluhur, yang dikenal sebagai "charye," untuk menghormati warisan mereka.
Pakaian Dalam Merah di Italia
Di Italia, tradisi Tahun Baru yang unik adalah dengan mengenakan pakaian dalam merah untuk menarik cinta dan keberuntungan di tahun mendatang.
Orang Italia juga menikmati pesta yang sering kali berisi "zampone" (kaki babi isi) atau "cotechino" (sosis berbumbu) dengan kacang lentil, yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Kembang api menerangi langit saat masyarakat berkumpul di alun-alun untuk merayakan "La Festa di San Silvestro."
Berita Trending
Berita Terkini
- Tiongkok Tingkatkan Kesiapan Tempur di Scarborough Shoal
- Peneliti di Inggris Peringatkan Bahaya “AI” bagi Ekonomi
- Tentara Korut Bunuh Diri untuk Hindari Penangkapan oleh Ukraina
- Ayo Dukung Upaya Mewujudkan Kebijakan Keren Ini, Swasembada Pangan dan Energi Jadi Pilar Kedaulatan Bangsa
- Jimmy Carter, Pahlawan Perdamaian dari AS Ini Meninggal pada Usia 100 Tahun