Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi

Foto : Antaranews Kaltim/HO/Dinkes Kaltim

Dinkes Kaltim gelar PKMN bagi nakes dari Berau di Bapelkes Kaltim, Jumat.

A   A   A   Pengaturan Font

Samarinda - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan pelatihan Penanganan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal (PKMN) kepada sejumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Berau sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menjelaskan Kegawatdaruratan Maternal merupakan kejadian berbahaya yang dapat mengancam jiwa akibat dari masalah kehamilan, persalinan, atau nifas.

"Kegawatdaruratan Neonatal merupakan kejadian yang mengancam jiwa bayi baru lahir usia 0-28 hari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin di Balai Pelatihan Kesehatan Kaltim, Samarinda, Jumat.

Jaya menjelaskan prinsip dasar dalam menangani kasus kegawatdaruratan maternal dan neonatal adalah penentuan permasalahan utama atau diagnosa dan tindakan pertolongan yang harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang serta tidak panik, walaupun suasana keluarga pasien yang mungkin dalam kondisi kepanikan.

"AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan hasil survei penduduk antar sensus (SUPAS) 2015, AKI di Indonesia adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB adalah 24 per 1.000 kelahiran hidup," sebut Jaya Mualimin.

Menurutnya, salah satu faktor penyebab kematian ibu dan bayi adalah komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan, persalinan dan nifas.

Lanjutnya, komplikasi tersebut dapat dicegah dan ditangani bila tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini, memberikan pertolongan pertama, melakukan tindakan stabilisasi pasien, dan merujuk ke rumah sakit bila perlu.

"Untuk itu, kami mengadakan pelatihan PKMN yang komprehensif dan tepat sasaran bagi tenaga kesehatan di Fasyankes primer dari Kabupaten Berau," katanya.

Jaya menambahkan, pelatihan ini meliputi teori dan praktik tentang penggunaan partograf, manajemen aktif kala II, resusitasi neonatus, pencegahan infeksi, dan rujukan efektif

Ia berharap pelatihan PKMN tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Kabupaten Berau.

"Kami mengapresiasi kerjasama antara Dinas Kesehatan Kaltim dengan Balai Pengembangan Pendidikan Kesehatan Samarinda dalam penyelenggaraan pelatihan ini," jelas Jaya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top