
Tiongkok Bangun Jaringan Besar untuk Prakiraan Cuaca Antariksa
Para peneliti bekerja di Pusat Informasi dan Kontrol Operasi Terpadu Proyek Meridian di Distrik Huairou, Beijing, Tiongkok, pada 20 Maret 2025
Foto: Xinhua/Jin LiwangBEIJING - Salah satu infrastruktur ilmiah utama Tiongkok, Proyek Meridian Tiongkok(Chinese Meridian Project/CMP), berhasil melewati tahap penerimaan nasional untuk fase keduanya pada Jumat (21/3).
Proyek ini akan mendorong penelitian ilmiah mutakhir dan memberikan dukungan yang penting untuk berbagai layanan prakiraan cuaca antariksa di negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Ilmu Antariksa Nasional (National Space Science Center/NSSC) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS).
Proyek ini, yang juga dikenal sebagai Jaringan Pemantauan Lingkungan Antariksa Berbasis Darat (Ground-based Space Environment Monitoring Network), merupakan fasilitas pemantauan berbasis darat komprehensif pertama di dunia yang mencakup ruang angkasa antara Matahari dan Bumi, mulai dari atmosfer matahari hingga ruang angkasa di sekitar Bumi.
Ruang angkasa Tata Surya merupakan area utama tempat manusia melakukan aktivitas antariksa dan memanfaatkan antariksa. Cuaca antariksa yang dahsyat dapat menimbulkan risiko yang signifikan seperti kegagalan satelit, gangguan komunikasi, penyimpangan navigasi, dan kegagalan jaringan listrik. Oleh karena itu, prakiraan cuaca antariksa dan layanan peringatan dini menjadi sangat penting.
Proyek ini dipimpin oleh Pusat Sains Antariksa Nasional. CMP-Fase I dimulai pada 2008 dan selesai pada 2012, sedangkan CMP-Fase II mulai dibangun pada November 2019. Proyek ini memiliki lebih dari 30 stasiun pengamatan, yang meliputi seluruh wilayah negara dan wilayah kutub.
Proyek ini mewujudkan kemampuan pelacakan dan pemantauan menyeluruh untuk badai matahari dari atmosfer matahari hingga ruang angkasa dekat Bumi.
Proyek ini menyediakan data penting dan independen untuk layanan prakiraan cuaca dan peringatan dini Tiongkok serta berkontribusi pada penelitian ilmiah mutakhir, termasuk mekanisme perubahan menyeluruh lingkungan ruang angkasa Matahari-Bumi dan proses fisik dasar fisika ruang angkasa.
CMP-Fase II terdiri atas sejumlah perangkat canggih, termasuk Teleskop Radio Daocheng yang menangkap tomografi koronal 3D dengan bidang pandang radius 10 matahari; rangkaian lidar untuk deteksi ketinggian helium metastabil atmosfer yang berkesinambungan dalam kisaran ketinggian 200 hingga 1.000 km; dan sistem radar hamburan inkoheren tristatik pertama di dunia yang melakukan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) ionosfer dan pencitraan 3D pada jarak ribuan kilometer.
CMP-Fase II juga dilengkapi dengan Jaringan Radar Aurora Ganda Tiongkok (CN-DARN), rangkaian radar frekuensi tinggi di lintang menengah yang mencapai deteksi kontinu berskala besar terhadap dinamika ionosfer di lintang menengah dan tinggi di kawasan Asia, mengisi kesenjangan pemantauan pada SuperDARN sebelumnya; dan fasilitas pertama di negara itu yang didedikasikan untuk merekonstruksi struktur angin surya tiga dimensi guna prediksi lingkungan antarplanet.
Selama operasi uji coba, CMP-Fase II telah memperoleh data observasi dan membagikannya kepada dunia. CMP-Fase II menangkap peristiwa badai geomagnetik super pada Mei 2024 dan merekam seluruh proses respons lingkungan antariksa Matahari-Bumi terhadap aktivitas matahari.
Berdasarkan proyek tersebut, Tiongkok meluncurkan Program Lingkaran Meridian Internasional, dengan tujuan mewujudkan pengamatan lingkungan luar angkasa Matahari-Bumi di semua garis lintang, semua cuaca, dan sepanjang waktu. Ant/Xinhua/I-1
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 3 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 4 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Sobat Aksi Ramadan 2025, BNI Renovasi Masjid dan Beri Bantuan Pangan
-
Dukung Perkembangan Industri Helikopter Nasional, Hexia 2025 Kembali Digelar di Cengkareng Heliport
-
Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat Dinobatkan Sebagai "The Best CEO in Digital Brand 2025"
-
Dokter Timnas Indonesia: Mees Hilgers Mudah-mudah Tak Ada Masalah, Sandy Walsh Terus Dipantau
-
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan untuk Program Tiga Juta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah