Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 22 Mar 2025, 12:25 WIB

Tiongkok Bangun Jaringan Besar untuk Prakiraan Cuaca Antariksa

Para peneliti bekerja di Pusat Informasi dan Kontrol Operasi Terpadu Proyek Meridian di Distrik Huairou, Beijing, Tiongkok, pada 20 Maret 2025

Foto: Xinhua/Jin Liwang

BEIJING - Salah satu infrastruktur ilmiah utama Tiongkok, Proyek Meridian Tiongkok(Chinese Meridian Project/CMP), berhasil melewati tahap penerimaan nasional untuk fase keduanya pada Jumat (21/3).

Proyek ini akan mendorong penelitian ilmiah mutakhir dan memberikan dukungan yang penting untuk berbagai layanan prakiraan cuaca antariksa di negara tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Pusat Ilmu Antariksa Nasional (National Space Science Center/NSSC) yang berada di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Proyek ini, yang juga dikenal sebagai Jaringan Pemantauan Lingkungan Antariksa Berbasis Darat (Ground-based Space Environment Monitoring Network), merupakan fasilitas pemantauan berbasis darat komprehensif pertama di dunia yang mencakup ruang angkasa antara Matahari dan Bumi, mulai dari atmosfer matahari hingga ruang angkasa di sekitar Bumi.

Ruang angkasa Tata Surya merupakan area utama tempat manusia melakukan aktivitas antariksa dan memanfaatkan antariksa. Cuaca antariksa yang dahsyat dapat menimbulkan risiko yang signifikan seperti kegagalan satelit, gangguan komunikasi, penyimpangan navigasi, dan kegagalan jaringan listrik. Oleh karena itu, prakiraan cuaca antariksa dan layanan peringatan dini menjadi sangat penting.

Proyek ini dipimpin oleh Pusat Sains Antariksa Nasional. CMP-Fase I dimulai pada 2008 dan selesai pada 2012, sedangkan CMP-Fase II mulai dibangun pada November 2019. Proyek ini memiliki lebih dari 30 stasiun pengamatan, yang meliputi seluruh wilayah negara dan wilayah kutub.

Proyek ini mewujudkan kemampuan pelacakan dan pemantauan menyeluruh untuk badai matahari dari atmosfer matahari hingga ruang angkasa dekat Bumi.

Proyek ini menyediakan data penting dan independen untuk layanan prakiraan cuaca dan peringatan dini Tiongkok serta berkontribusi pada penelitian ilmiah mutakhir, termasuk mekanisme perubahan menyeluruh lingkungan ruang angkasa Matahari-Bumi dan proses fisik dasar fisika ruang angkasa.

CMP-Fase II terdiri atas sejumlah perangkat canggih, termasuk Teleskop Radio Daocheng yang menangkap tomografi koronal 3D dengan bidang pandang radius 10 matahari; rangkaian lidar untuk deteksi ketinggian helium metastabil atmosfer yang berkesinambungan dalam kisaran ketinggian 200 hingga 1.000 km; dan sistem radar hamburan inkoheren tristatik pertama di dunia yang melakukan pemindaian tomografi terkomputasi (CT) ionosfer dan pencitraan 3D pada jarak ribuan kilometer.

CMP-Fase II juga dilengkapi dengan Jaringan Radar Aurora Ganda Tiongkok (CN-DARN), rangkaian radar frekuensi tinggi di lintang menengah yang mencapai deteksi kontinu berskala besar terhadap dinamika ionosfer di lintang menengah dan tinggi di kawasan Asia, mengisi kesenjangan pemantauan pada SuperDARN sebelumnya; dan fasilitas pertama di negara itu yang didedikasikan untuk merekonstruksi struktur angin surya tiga dimensi guna prediksi lingkungan antarplanet.

Selama operasi uji coba, CMP-Fase II telah memperoleh data observasi dan membagikannya kepada dunia. CMP-Fase II menangkap peristiwa badai geomagnetik super pada Mei 2024 dan merekam seluruh proses respons lingkungan antariksa Matahari-Bumi terhadap aktivitas matahari.

Berdasarkan proyek tersebut, Tiongkok meluncurkan Program Lingkaran Meridian Internasional, dengan tujuan mewujudkan pengamatan lingkungan luar angkasa Matahari-Bumi di semua garis lintang, semua cuaca, dan sepanjang waktu. Ant/Xinhua/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.