Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Infrastruktur Perhubungan

Tahun Ini, Pemerintah Bangun 3.770 Km Jalan Perbatasan

Foto : Istimewa

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ba­suki Hadimuljono

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah secara bertahap melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di Kalimantan dan Papua guna meningkatkan konektivitas antar wilayah atau membuka akses daerah terisolir. Hal itu juga sebagai pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa.

Pada 2023, pembangunan jalan perbatasan masih terus berjalan dengan target 3.770 kilometer (km) hingga akhir 2024.

"Jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Jakarta, akhir pekan lalu.

Adapun target kondisi konstruksi jalan perbatasan adalah perkerasan aspal sepanjang 1.717 km, agregat 1.000 km, tanah 434 km, sehingga kemungkinan masih menyisakan 198 km berupa hutan. Pekerjaan pengaspalan diprioritaskan pada area yang sudah ada permukiman atau padat penduduk serta terdapat fasilitas umum seperti Puskesmas, pasar, sekolah, dan kantor pemerintahan. Sementara penggunaan lapisan agregat digunakan pada area yang masih butuh peningkatan lalu lintas harian-nya (LHR).

Di Pulau Kalimantan, jalan perbatasan membentang dari Kalimantan Timur sepanjang 2.084 km, Kalimantan Utara sepanjang 970 km, dan Kalimantan Barat sepanjang 813 km. Sementara di Papua, pemerintah memprogramkan pembangunan jalan paralal perbatasan dengan Papua Nugini sepanjang 1.098 km yakni ruas Jayapura-Yeti sepanjang 127 km, Yeti-Oksibil sepanjang 302 km, dan Oksibil-Merauke 668 km.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top