Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 14 Des 2024, 14:52 WIB

Serahkan DIPA dan TKD Jatim, Pj. Gubernur Adhy Ajak Lakukan Optimalisasi Pengelolaan Anggaran

Pj. Gubernur Adhy mengatakan ada penambahan alokasi seperti di Dana Bagi Hasil yang akan difokuskan ke sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.

Foto: Istimewa

SURABAYA - Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer Ke Daerah (TKD) Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran (TA) 2025 di Surabaya, Jumat (13/12). 

Berdasarkan ketetapan presiden, alokasi APBN tahun 2025 wilayah Jawa Timur sebesar Rp125,31 triliun. Dengan rincian belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar 41,81 triliun rupiah dan TKD sebesar 83,5 triliun rupiah. 

Sementara untuk wilayah Jawa Timur tahun anggaran 2025, terdapat 1.299 DIPA dengan total 41,81 triliun rupiah. Angka ini terdiri dari 4,91 triliun rupiah untuk kantor pusat, 36,76 triliun rupiah untuk kantor daerah, 22,72 miliar rupiah untuk dekosentrasi, dan 119,56 miliar rupiah untuk tugas pembantuan. 

Sedangkan, alokasi TKD 2025 terdiri atas Dana Bagi Hasil (DBH) 12,83 triliun rupiah, Dana Alokasi Umum (DAU) 43,09 triliun rupiah, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik 2,1 triliun rupiah, DAK Non Fisik 16,89 triliun rupiah, hibah 23,54 juta rupiah, dana desa 8,03 triliun rupiah, serta insentif fiskal 531,02 miliar rupiah. 

Dalam sambutannya, Pj. Gubernur Adhy mengatakan bahwa DIPA dan TKD yang ditetapkan tersebut sudah rinci. Maka dari itu harus dimanfaatkan dengan baik pengelolaannya. Ia juga menyebut ada penambahan alokasi seperti di DBH yang akan difokuskan ke sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan.

"Saya pikir ini sudah detail semua. Memang ada penambahan sedikit untuk provinsi terkait dengan dana bagi hasil. Kalaupun ada tambahan kepada kita, akan kami fokuskan kepada pendidikan dan kesehatan. Selain itu untuk meneyelesaikan terkait dengan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," katanya. 

Prioritas pembangunan di sektor pendidikan ini, kata Pj. Gubernur Adhy, sebesar 32 persen dan sektor kesehatan sebesar 19,4 persen. Alokasi ini melebihi _mandatory spending_ yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. 

"Selebihnya perubahannya tidak terlalu signifikan, tapi apapun yang terjadi terkait kondisi fiskal, tetap harus kita optimalkan," jelasnya. 

Pengoptimalan ini bertujuan untuk memenuhi asumsi dasar ekonomi makro pada 2025 mendatang. Yang meliputi pertumbuhan ekonomi 5,2 persen; tingkat bunga tahun 7,0 persen; harga minyak mentah 82  dollar AS per barel; inflasi 2,5 persen; nilai tukar rupiah Rp16.000 per 1 US dollar; lifting minyak 605.000 Barrel Oil Per Day (BOPD); serta lifting gas bumi sebesar 1.005 ribu Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD).

Sementara itu, Kakanwil DJPb Jawa Timur Didyk Choiroel mengatakan bahwa penyerahan DIPA dan TKD ini untuk mendukung Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto. Yang di antaranya meliputi ketahanan pangan, pendidikan, pengentasan kemiskinan, dan infrastruktur untuk melanjutkan konektivitas antar wilayah.

"Ini semua dicerminkan dari alokasi ini. Jadi baik daerah maupun nasional kita mendukung program pemerintah pusat. Seperti Makan Siang Bergizi bagi anak sekolah. Itu sedang dibuat alokasi anggarannya. Jadi kita harus menyiapkan dukungan," pungkasnya. 

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.