Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Rusia Tengahi Konflik Militer Azerbaijan-Armenia

Foto : ANTARA/Reuters/Aziz Karimov

Tentara Azerbaijan ambil bagian dalam prosesi yang menandai peringatan berakhirnya konflik militer 2020 atas wilayah yang memisahkan diri Nagorno-Karabakh, yang melibatkan pasukan Azerbaijan melawan pasukan etnis Armenia, di Baku, Azerbaijan, 8 November 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Armenia dan Azerbaijan siap untuk mengakhiri blokade jaringan transportasi, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk benar-benar memastikan perdamaian antara dua negara tetangga yang bertikai tersebut, kata Menlu Rusia Sergei Lavrov, Jumat (19/5).

Lavrov mengemukakan hal tersebut setelah menjadi penengah dalam pertemuan antara menlu kedua negara.

Rusia membantu memastikan gencatan senjata untuk mengakhiri perang enam pekan pada 2020 lalu, tetapi persetujuan tersebut gagal mencapai perdamaian sepenuhnya karena pasukan kedua negeri masih sering bentrok di sepanjang perbatasan.

Armenia dan Azerbaijan telah berperang sebanyak dua kali dalam 30 tahun terakhir untuk memperebutkan Nagorno-Karabakh, daerah kantong di Azerbaijan, tetapi dihuni mayoritas penduduk etnis Armenia.

Yerevan menuduh Baku memblokir satu-satunya rute jalan yang menghubungkan Armenia dan Azerbaijan.

Armenia dan Azerbaijan dijadwalkan untuk merundingkan pemblokiran jaringan transportasi dalam sebuah pertemuan pekan depan, di mana Rusia juga akan hadir sebagai penengah.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Kamis lalu setuju untuk pembicaraan damai di Moskow pada 25 Mei mendatang dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, serta Presiden Rusia Vladimir Putin, menurut kantor berita Interfax.

Namun, selama pembicaraan antara kedua menlu pada Jumat, kedua negara mengakui bahwa tidak ada kemajuan yang dicapai baik terkait perselisihan soal jaringan transportasi dan perbatasan, maupun kemajuan mengenai situasi keamanan di Karabakh.

"Memang sulit untuk mencapai kesepakatan tentang aspek-aspek yang spesifik dalam perjanjian perdamaian," kata Lavrov mengakui.

Armenia yang mempunyai perjanjian kerja sama pertahanan dengan Rusia, sudah berulang kali mengimbau Moskow agar menggunakan pasukan penjaga perdamaian mereka untuk menghentikan apa yang mereka sebut "pelanggaran berat" oleh Azerbaijan terhadap kesepakatan damai 2020.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top